Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Kesulitan Awasi 50 Konglomerasi Keuangan

Kompas.com - 14/01/2016, 12:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengidentifikasi ada setidaknya 50 entitas keuangan yang masuk ke pengawasan konglomerasi keuangan.

Puluhan konglomerasi keuangan ini menguasai 80 persen dari total aset industri perbankan.

Menurut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis, total aset konglomerasi keuangan secara nominal mencapai Rp 5.127 triliun.

Selain menguasai pangsa pasar yang besar, Irwan menyatakan konglomerasi keuangan pun memiliki risiko yang cukup tinggi.

"Pengawasaan konglomerasi selama ini susah disentuh. Ini penting, kalau 50 bisa diawasi baik maka stabilitas keuangan bisa dijaga dengan baik," kata Irwan di Jakarta, Rabu (13/1/2016).

(Baca: OJK: Kinerja Perbankan 2015 Tetap Baik)

Irwan menyebut, regulator harus melakukan identifikasi terkait pengawasan konglomerasi keuangan. Pasalnya, dari 50 konglomerasi tersebut, 45 hingga 47 di antaranya memiliki entitas utama berupa bank dan 3 di antaranya adalah nonbank.

"Sehingga ini menjadi tantangan, kalau entitas utama adalah bank akan lebih mudah. Kita mengetahui bahwa penilaian risiko terintegrasi ada 10 risiko, 8 risiko itu asesmen di banking, sehingga konglomerasi di perbankan jadi tantangan," terang Irwan.

Adapun pertumbuhan konglomerasi keuangan, ucap Irwan, ada 3 jenis. Pertama, 14 grup konglomerasi keuangan vertikal. Adapun 29 grup korporasi bersifat horizontal yang cenderung berpola sister company.

"7 grup yang mix. Misalnya Panin Bank, konglomerasi cukup menggurita sehingga mengawasinya harus lebih mumpuni," terang Irwan.

(Baca: Mengintip Rencana Bisnis Bank Tahun 2016)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com