Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WEF: Tahun 2020, Lima Juta Pekerjaan Bisa Menghilang akibat Teknologi

Kompas.com - 19/01/2016, 10:59 WIB

DAVOS, KOMPAS.com - Forum Ekonomi Dunia (WEF) memproyeksikan, dalam lima tahun ke depan 5 juta pekerjaan yang ada di dunia bisnis selama ini bisa hilang akibat perkembangan teknologi.

Dalam laporannya, Senin (18/1/2016) waktu setempat, WEF menyebutkan, perkembangan kecerdasan buatan, robot, dan bioteknologi akan mengguncang dunia ekonomi sebagaimana sebelumnya terjadi pada revolusi industri.

"Pekerjaan administrasi dan pekerja kerah putih kantoran merupakan pekerjaan yang paling terancam dalam revolusi industri keempat ini," sebut WEF dalam pertemuan tahunan di Davos, awal pekan ini.

Tahun ini, dampak revolusi teknologi menjadi isu utama dalam pertemuan para pemimpin dunia dan bisnis tersebut.

WEF telah melakukan survei kepada lebih dari 350 para pemimpin senior perusahaan-perusahaan besar di 15 negara maju dan berkembang.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 7,1 juta pekerjaan di negara-negara maju bisa menghilang akibat adanya otomatisasi. Namun, seiring dengan ituakan tercipta  2,1 juta pekerjaan baru di sektor teknologi, profesional, dan media.

"Pemerintah negara-negara tersebut harus berinvestasi untuk mentransformasi sumber daya manusia mereka, jika ingin bertahan dan menghindari skenario terburuk seperti kekurangan SDM, pengangguran massal, dan pertumbuhan yang tak berkualitas," ucap Ketua WEF Klaus Schwab.

Dalam laporan itu disebutkan, bahwa sekitar 65 persen anak-anak yang saat ini ada di SD akan bekerja di bidang pekerjaan yang saat ini belum ada. Oleh karena itu pelatihan untuk masa depan mereka menjadi sangat penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com