Pasalnya, menurut Kepala Bulog era Abdurrahman Wahid itu, para pedagang besar sudah memiliki kekuatan pasar yang lebih besar dibandingkan pedagang-pedagang menengah.
Apabila kekuatan pasar pedagang besar tadi ditambah dengan penyaluran pasokan beras bersubsidi dari Bulog, maka keuntungan yang mereka dapatkan makin luar biasa.
"Bulog kami minta saat intervensi pasar itu berikan ke pedagang menengah agar kompetitif. Jangan berikan ke pedagang pasar Cipinang," kata Rizal di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Dia menuturkan, pada masa lalu, operasi pasar yang dilakukan Bulog langaung menyasar pedagang menengah.
"Tapi belakangan ini disalurkan lewat pemain besar, yang sudah punya kekauatan pasar," ucap Rizal.
Selain itu, Rizal mengamati ada yang tidak beres dengan perdagangan beras saat ini. Dia menemukan kecenderungan margin yang diterima pedagang lebih tinggi dibandingkan yang diterima petani.
Harusnya, kata Rizal, margin yang diterima petani lebih tinggi. Hal itu dimaksudkan sebagai insentif bagi petani agar bergairah menanam padi.
"Kami minta Kementan, Kemendag dan KPPU agar menunjukkan bahwa sistem perdagangan itu tidak kompetitif, atau setengah oligopolistik," pungkas Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.