Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan dan Ketidakhadirannya pada "Groundbreaking" Kereta Cepat

Kompas.com - 25/01/2016, 12:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

KOMPAS.com — Sebagai Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan seharusnya menjadi penanggung jawab utama sektor perkeretaapian di Indonesia saat ini. Namun, ternyata dia absen saat acara groundbreaking proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Kamis (21/1/2016) lalu.

Bahkan, Presiden Jokowi yang hadir langsung pada acara groundbreaking kereta cepat mengaku tidak tahu dan tidak mengerti alasan Jonan absen.

"Enggak tahu saya. Ya, enggak ngerti saya. Tanya saja Menko (Perekonomian) atau Menteri BUMN," tutur Presiden. (Baca: Ditanya Alasan Jonan Tak Hadir, Jokowi Jawab "Tidak Tahu")

Lantas mengapa Jonan tidak menghadiri acara diskusi dimulainya proyek pembangunan yang mencapai Rp 72 triliun itu? Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid sudah memberikan penjelasan.

Menurut Hadi, Menhub Jonan tidak hadir karena harus fokus menuntaskan aspek perizinan agar pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa segera dilaksanakan, tidak hanya groundbreaking. (Baca: Jonan Pilih Berada di Kantor daripada di Acara "Groundbreaking" KA Cepat).

Ya, meski sudah groundbreaking, izin pembangunan proyek itu belum dikeluarkan Jonan. Masih ada beberapa hal yang belum dipenuhi oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku badan usaha penyelenggara prasarana kereta cepat.

Tak banyak dilibatkan

Sedari awal, proyek kereta cepat itu tidak banyak melibatkan seorang Jonan. Proyek ini murni proyek bisnis BUMN Indonesia dan China. Tak ada dana APBN. Programnya pun tak tercantum di Kementerian Perhubungan.

Jonan juga tidak banyak dilibatkan dalam memilih China untuk menggarap proyek kereta cepat itu. Keputusan itu diambil oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Rini adalah orang yang sedari awal ngotot mendorong realisasinya megaproyek itu. Bahkan, Rini pula yang meminta China ikut berpartisipasi memburu proyek tersebut.
Meski tidak banyak dilibatkan, Jonan masih memiliki kekuatan. Sebab, semua izin pembangunan proyek kereta harus mendapatkan restu dari Menteri Perhubungan.

Hingga groundbreaking kereta cepat pada Kamis lalu, Jonan belum mengeluarkan izin pembangunannya. Sementara izin trase dan izin badan usaha penyelenggara prasarana kereta cepat sudah dikeluarkan. (Baca: Sudah "Groundbreaking", KA Cepat Belum Kantongi Izin Pembangunan dari Jonan).

Minimnya peran Jonan dalam proyek kereta cepat membuat heran ekonom Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri.

Menurut dia, proyek tersebut didominasi oleh Rini Soemarno dan ada kepentingan terselubung yang sedang dimainkan oleh Rini. (Baca: Faisal Basri: Kok yang Urusi Kereta Api Menteri BUMN?)

Sejak dulu menentang
Lagi pula, sejak menjabat Direktur Utama PT KAI dulu, Jonan menentang kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung. Saat itu proyek tersebut digadang-gadang akan menggunakan dana dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Soal kereta cepat Jakarta-Bandung, saya yang paling menentang. Itu tidak berkeadilan," kata  Jonan dalam "CEO Speaks on Leadership Class" di Universitas Binus, Jakarta, pertengahan 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com