Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Rantai Distribusi Cabai Merah Paling Panjang

Kompas.com - 01/02/2016, 13:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara berbagai komoditas pangan strategis, cabai merah merupakan komoditas yang memiliki pola distribusi paling panjang.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, akibat rantai perdagangan yang panjang ini, maka perbedaan harga dari produsen ke konsumen adalah yang paling besar diantara komoditas lain.

"Kalau dilihat panjang sekali rantainya dari pengumpul, sampai ke rumah tangga. Kalau margin terlalu banyak seperti ini maka konsumen akhir yang membayar paling banyak," ucap Suryamin dalam paparan di Jakarta, Senin (1/2/2016).

Saat ini pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk memotong mata rantai distribusi yang sangat panjang seperti di komoditas cabai merah. Sebagai pembanding, pola distribusi paling pendek ada pada komoditas bawang merah.

Pola distribusi di komoditas bawang merah dinilai paling ideal karena melibatkan sedikit pihak. "Dari agen langsung ke pengecer," kata Suryamin.

Dari data BPS, alur distribusi terpanjang beras terjadi di DKI Jakarta, dan terpendek terjadi di Sulawesi Utara.

Adapun untuk komoditas cabai merah, alur distribusi terpanjang terjadi di Jawa Tengah, dan terpendek terjadi di Sulawesi Utara.

"Bawang merah, alur terpanjangnya di Jawa Tengah, padahal ini sentra produksi. Alur terpendek di Maluku Utara," ucap Suryamin.

Komoditas strategis lainnya, yakni jagung pipilan, alur distribusi terpanjang terjadi di Jawa Tengah, dan terpendek di Sulawesi Utara.

Terakhir, komoditas daging ayam ras, alur distribusi terpanjangnya ada di DKI Jakarta, dan terpendek di Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com