Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: "No Comment" soal Impor Beras, Khawatir Dipermainkan Spekulan

Kompas.com - 02/02/2016, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menekankan, pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, terus mengantisipasi dampak ekstrem El Nino yang bakal mengganggu produktivitas pertanian pada Februari ini.

Meski begitu, Thomas belum bisa memberikan pernyataan tegas, apakah pemerintah akan merealisasikan nota kesepahaman atau mutual of understanding (MoU) dengan Pakistan, terkait impor beras.

"Saya nggak bisa comment karena gini, ini masa-masa sensitif, masa-masa negosiasi. Masa pengaturan itu harus tertutup," kata Thomas kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/2/2016). Lebih lanjut, dia mengatakan, setelah impor beras direalisasikan, pihaknya akan memberikan pernyataan secara terbuka.

"Nanti (takutnya) dimainkan oleh spekulan," ucap Thomas. Dampak kedua El Nino diyakini akan terjadi pada Februari 2016, setelah sejumlah daerah juga dilanda kekeringan berkepanjangan pada kuartal III tahun lalu.

Pada Senin (1/2/2016), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kenaikan terjadi pada harga gabah dan harga beras bulan Januari 2016. Kepala BPS Suryamin mengingatkan pemerintah untuk mengontrol kenaikan harga gabah dan beras.

"Kalau ini tidak dikontrol, maka akan berpengaruh terhadap inflasi bulan berikutnya. Biasanya ada time lag (jeda waktu) satu bulan," kata Suryamin.

Selama Januari 2016, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.205,73 per kilogram (kg) atau naik 1,72 persen, dan di tingkat penggilingan seharga Rp 5.290,78 per kg atau naik 1,71 persen dibandingkan periode Desember 2015.

Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp 9.723,57 per kg atau naik sebesar 0,62 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp 9.548,24 per kg atau naik sebesar 1,03 persen.

Adapun rata-rata harga beras kualitas rendah sebesar Rp 9.280,39 per kg atau naik sebesar 0,84 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com