Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menuturkan, Lion Air harus membuat flight plan yang baru, dan tidak bisa langsung begitu saja belok lewat Hongkong.
“Dilarang lewat Taipe, enggak bisa dong langsung diarahkan lewat Hongkong. Itu namanya kita ilegal. Kita harus kembali (ke Denpasar), bikin flight plan yang baru (dengan overflying Hongkong), kemudian submit lagi,” kata Edward kepada wartawan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa malam (9/2/2016).
Flight plan baru tersebut akan menjelaskan rute yang dilalui penerbangan JT 6233. “Kan ada titik-titik yang harus dilewati. Kalau kita tidak kasih tahu titik-titik ini, dia (Hongkong) bilang kita pesawat siluman,” ujarnya.
Edward menambahkan, proses membuat flight plan baru pada hari kemarin berlangsung sekitar enam jam. Pesawat JT 6233 baru bisa kembali lepas landas dari Bandara Ngurah Rai pada pukul 20.10 WITA.
Dia mengakui memang pada awalnya Lion Air berencana terbang ke China melalui Hongkong. Akan tetapi, pihak China malah menyarankan agar Lion Air melintasi Taiwan. Ketika ditanyakan apa alasan China tersebut, Edward memperkirakan alasan efisiensi.
“Mungkin dia pikir itu (rute) lebih pendek. Kalau lewat Taipe kan bisa lebih pendek (daripada lewat Hongkong),” ucapnya.
Ke depan, lanjut dia, penerbangan dari Denpasar-China akan melintasi (overflying) Hongkong. Sebab, menurut dia, ketiadaan hubungan diplomatik antara Taiwan dan China, membuat Taiwan tidak akan memberikan izin kepada maskapai yang ingin melintasi wilayah udaranya untuk tujuan China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.