Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DNI Dirombak, BI Harap Investasi Asing Terdongkrak

Kompas.com - 11/02/2016, 20:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

KUPANG , KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyambut baik dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi X mengenai daftar negatif investasi (DNI). 

Bank Sentral berharap revisi DNI mampu mendongkrak dana investasi asing atau foreign direct investment (FDI). 

"Paket kebijakan kesepuluh ini akan memiliki dampak yang besar bagi perekonomian nasional," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/2/2016).

Alasannya, kata Agus, kebijakan teranyar pemerintah itu merupakan jawaban atas persoalan struktural ekonomi Indonesia selama ini. 

BI juga menyatakan bahwa peran investasi asing masih sangat dibutuhkan untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di 2016. 

Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi nasional hanya bergerak di sekitar 4,7 persen. "Di 2016 reformasi struktural perlu dilanjutkan sehingga nanti peran swasta akan lebih menonjol," kata Agus. 

BKPM Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)


Jangan Harapkan Ekonomi Global 

Lebih jauh Agus menjelaskan, Indonesia tidak boleh berharap banyak pada pertumbuhan ekonomi global. 

Menurut Agus, ekonomi China masih akan tumbuh pelan hingga beberapa tahun ke depan. 

Sementara itu harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia yakni CPO dan batubara juga masih turun. 

"Jadi domestik demand ini sangat menentukan ekonomi domestik. Jadi kalau ada paket kebijakan kesepuluh yang mereview DNI, itu sejalan dengan upaya reformasi struktural," ucap Agus. 

Sebelumnya, melalui paket kebijakan X, pemerintah merombak DNI. 

Salah satu poin penting yakni membuka 20 bidang usaha untuk asing dengan besaran saham tertentu, dari yang sebelumnya 100 persen harus dimiliki investor lokal. 

Bidang usaha itu antara lain jasa pelayanan penunjang kesehatan (67 persen) dan angkutan orang dengan moda darat (49 persen).

Selain itu, industri perfilman termasuk peredaran film (100 persen) dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi/ekstra tinggi (49 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com