Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Lagi, Daerah Tertinggal Kian Susut Jumlahnya

Kompas.com - 13/02/2016, 14:22 WIB

KOMPAS.com - Dalam lima tahun ke depan, jumlah daerah tertinggal kian susut jumlahnya. Saat ini, kata Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Ahmad Erani Yustika jumlah daerah tertinggal ada 122. "Lima tahun ke depan, ada 80 dari 122 daerah tertinggal yang bisa dinaikkelaskan," katanya kemarin dalam kesempatan perbincangan media dengan Menteri Kemendesa PDTT Marwan Jafar di Kantor Kemendesa PDTT di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Untuk sampai pada target tersebut, imbuh Ahmad Erani, bukan tanpa tantangan. Pasalnya, ada kebutuhan dana terbilang besar di dalamnya. "Ya itu, kami sudah presentasikan di Bappenas, itu kita butuh Rp 538 triliun selama lima tahun untuk 122 daerah tertinggal tadi itu," tuturnya.

Saat ini, lanjut Ahmad Erani, dana yang tersedia cuma Rp 800 miliar.  "Coba sekarang cek, APBD seluruh kabupaten di Indonesia, ada enggak yang di bawah Rp 1 triliun?  Kabupaten ya. Rasanya sudah tidak ada satu kabupaten pun di Indonesia yang APBD-nya di bawah Rp 1 triliun," katanya.

Meski begitu, ia mengakui tidak semua mata anggaran harus di Kemendesa PDTT. "Isu (pembangunan) mengenai pendidikan, ya ada di kementerian pendidikan. Isu mengenai
jalan yang masuk pada level provinsi dan seterusnya, itu bisa di perhubungan. Kemudian, mungkin, ada (pembangunan) pelabuhan dan seterusnya, itu ada di Kementerian  Perhubungan. Irigasi yang masuk kategori nasional ada di Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)  atau Pertanian. Tapi, total sekitar (jumlah) itu," katanya.

"Nah, kalau di tempat kami, rasanya, lebih dari separuhnya (kebutuhan dana Rp 538 triliun) tadi ada di sini (Kemendesa PDTT)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com