Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Pabrik Manfaatkan Diskon Tarif Listrik 30 Persen

Kompas.com - 18/02/2016, 21:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan diskon tarif listrik sebesar 30 persen untuk pemakaian dari jam 23.00 hingga 08.00 banyak peminat.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basyir mengatakan, hal ini membuktikan bahwa paket kebijakan ekonomi pemerintah sudah berjalan.

"Ada sekitar 250 perusahaan. Yang mengambil fasilitas diskon kebanyakan perusahaan tekstil," kata Sofyan saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Kamis (17/2/2016).

Sofyan menjelaskan, tarif listrik yang diberikan potongan 30 persen adalah untuk pemakaian dari jam 23.00 hingga 08.00.

Adapun pemakaian listrik pada jam 08.00 hingga 23.00 dikenakan tarif normal.

"Karena diskon, banyak perusahaan nambah karyawan untuk kerja lembur di malam hari," jelas Sofyan.

Menurut Sofyan, sebaran peminatnya paling banyak ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Untuk dua golongan pelanggan i3 dan i4 itu sebanyak 5 megawatthour," imbuh mantan bos PT BRI (Persero) itu.

Kebijakan benar

Selain animo yang besar untuk fasilitas diskon 30 persen, Sofyan menyampaikan ada 250 Perusahaan (Pabrik) yang memanfaatkan fasilitas penundaan pembayaran rekening.

Menurut Sofyan, kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut adalah kebijakan yang benar.

Terbukti dari pertumbuhan penjualan listrik Januari 2016 yang membukukan angka di atas 7 persen.

"Tumbuh sampai 7 persen kan. Itu berarti kebijakannya benar," pungkas Sofyan.

Informasi saja, penjualan listrik pada Januari 2016 tumbuh dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan rata-rata bulanan selama 2015.

Pertumbuhan tersebut didorong konsumsi pelanggan industri besar (i4).

Berdasarkan Data Perusahaan Listrik Nasional (PLN), penjualan listrik pada Januari 2016 sebesar 17,57 terawatthour (TWh) atau tumbuh 7,54 persen, dibandingkan Januari 2015 yang sebesar 16,34 TWh.

Kepala Division Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, pertumbuhan tersebut sangat signifikan mengingat penjualan listrik rata-rata bulanan selama 2015 hanya tumbuh 3,7 persen.

Selain itu, kata dia, biasanya pertumbuhan penjualan listrik pada bulan Januari lebih rendah dibandingkan dengan Desember.

Akan tetapi, penjualan listrik Januari 2016 lebih tinggi dibandingkan Desember 2015. (Baca: Industri Besar Pulih, Penjualan Listrik PLN Pada Januari 2016 Melonjak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com