Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing: Pasar Jet Menengah adalah Area Abu-abu

Kompas.com - 02/03/2016, 19:03 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Boeing saat ini sedang mempelajari opsi untuk masuk ke pasar jet kelas menengah, sayangnya, hal itu merupakan hal yang sulit, menurut Marketing Vice President Boeing Randy Tinseth.

Dalam pidatonya di konferensi keuangan penerbangan Amerika, Istat Americas, dia menyatakan Boeing tidak meneruskan produksi Boeing 757 dengan mesin terbaru karena produksinya memakan ongkos tinggi.

Saat ini, pasar jet kelas menengah merupakan pasar "abu-abu" yang berdiri antara pasar jet bodi sempit, seperti Boeing 737 atau yang lebih besar lagi, dengan pasar jet bodi lebar.

Ron Bauer, vice president perencanaan pesawat di United Airlines, memprediksi permintaan untuk pesawat terbang dengan mesin jet di atas 1980 seperti 757, dengan bodi jet sempit, akan tinggi karena performanya tinggi.

"Kami melihat 757 seperti melihat steroid," kata dia dalam konferensi yang sama.

Boeing sendiri sedang mempelajari apakah akan membangun pesawat baru, yang lebih kecil dengan dua lorong, atau memperbaharui model yang ada, atau tidak melakukan apa-apa.

"kami melihat aneka opsi, tapi jika kalian melihatnya, kalian akan tahu bahwa kalian butuh bisnis yang menghasilkan," kata Tinseth, sembari menambahkan "Ini adalah bisnis yang sulit".

Jeffrey Knittel, Presiden CIT Transportation, mengatakan, potensi permintaan jet seperti itu mencapai 1.000-2.000 unit, misal untuk menghubungkan New York dengan kota tujuan sekunder di Eropa seperti Barcelona.

Namun, ahli penerbangan lain masih berdebat apakah pasar jet semacam itu merupakan pasar yang manis atau tidak.

"Ada risiko pesawat jenis ini akan mengkanibal segmen lain," kata Bert Van Leeuwen, managing director di DVD Bank di Jerman.

Seiring dengan naiknya ongkos pembangunan, Boeing saat ini mencari desain terbaik yang bisa dibuat secara murah dan bisa dijual dengan harga terjangkau.

Perusahaan manufaktur pesawat lain, Airbus, mengklaim memiliki produk yang paling dibutuhkan pasar dengan satu lorong jet 1980.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com