Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2015, Total Kredit yang Disalurkan BTPN Rp 58,6 Triliun

Kompas.com - 08/03/2016, 06:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat total kredit yang disalurkan perseroan sepanjang 2015 mencapai Rp 58,6 triliun.

Jumlah itu naik 13 persen dari yang dicatatkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp52 triliun .

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng menuturkan pertumbuhan kredit itu lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional sepanjang 2015 yang berada pada kisaran 10 persen.

Tumbuhnya kredit perseroan disumbang melalui penyaluran dana ke segmen masyarakat prasejahtera produktif serta pelaku UMKM.

Kredit prasejahtera produktif naik 47 persen year on year (yoy) menjadi Rp 3,7 triliun dan kredit UMKM naik 23 persen (yoy) menjadi Rp 15,6 triliun. Demikian juga kredit pensiunan juga tumbuh 9 persen menjadi Rp 37,9 triliun.

Adapun rasio rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berada di 0,7 persen. 

“Meski situasi perekonomian masih menantang, kami senang BTPN tetap dapat bertumbuh sekaligus menjaga kualitas kredit dengan baik,” kata Jerry Ng, dalam keterangan resminya, Selasa (8/3/2016).

Terkait dengan pengembangan bisnis, BTPN telah menanamkan investasi baru sebesar Rp380 miliar.

Dana tesebut digunakan untuk inovasi membuat terobosan dalam memudahkan akses masyarakat ke perbankan melalui pengembangan infrastruktur, jaringan, dan teknologi.

Nilai investasi yang dibenamkan BTPN meningkat 478 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan mencapai Rp 60,3 triliun, tumbuh 13 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 53,3 triliun. 

Dengan berbagai pencapaian tersebut, hingga akhir Desember 2015, BTPN mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,7 triliun, lebih rendah 9 persen dari periode tahun lalu sebesar Rp1,87 triliun.

“Jika tidak memperhitungkan investasi baru senilai Rp 380 miliar, laba kami sejatinya tumbuh positif. Ke depan, BTPN akan terus menyelaraskan obyektif jangka pendek berupa kinerja yang baik dan jangka panjang yakni melakukan investasi untuk menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan,” jelas Jerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com