Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjloknya Produksi Minyak Hantui "Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah" Ini

Kompas.com - 08/03/2016, 07:31 WIB

KOMPAS.com - ISIS, yang sesekali dijuluki sebagai kelompok teroris terkaya sepanjang sejarah, tengah menghadapi masa-masa suram.

Sejumlah pakar menyebut kelompok teroris itu tengah berjuang dengan makin rendahnya produksi minyak, serta terpaksa untuk menggunakan bahan-bakar secara lebih irit.

(Baca: Usai Kesepakatan Pengurangan Produksi, Harga Minyak Malah Turun)

Di sisi lain, ISIS juga menghadapi kesulitan dalam proses penjualan minyak ke pembeli, setelah berbagai fasilitas seperti kilang telah porak poranda akibat gempuran militer yang dikomandoi AS.

Menurut perkiraan PBB, ISIS telah memproduksi minyak sebanyak 50.000 barel per hari pada 2014 dan berhasil mengantongi pendapatan 1,6 juta dollar AS tiap harinya.

Hingga saat ini belum ada data akurat mengenai besaran produksi minyak ISIS yang telah anjlok.

Namun demikian, Andreas Krieg, pengamat militer dari King's College London, menuturkan bahwa ISIS pada hari-hari ini hanya mampu memproduksi minyak sebanyak 20.000 barel per hari.

Serangan udara juga telah membuat produksi menjadi tersendat. "Mereka benar-benar mengalami kesulitan yang serius dalam berproduksi," ujar Luay Al-Khatteeb, Direktur the Iraq Energy Institute. 

Hal lain yang turut menghambat produksi minyak ISIS adalah kemampuan untuk mengolah dan menjual komoditas tersebut akibat kekurangan personel serta infrastruktur yang dibutuhkan.

Sejak tahun 2014, ISIS telah meraup keuntungan sebesar 2 miliar dollar AS melalui perampokan bank, menjual minyak, memungut pajak pada penduduk yang dikuasainya, dan sebagainya.

Menurut Krieg, untu menutup kekurangan dana, ISIS terpaksa memeras orang-orang yang ada di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com