Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taspen Life Target Pertumbuhan Pendapatan Premi Rp 180 Miliar di 2016

Kompas.com - 23/03/2016, 18:44 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar Rp 180 miliar atau naik sebesar 43 persen dibanding dengan pendapatan premi di 2015 senilai Rp126 miliar.

Pencapaian target tersebut akan didukung oleh rencana perseroan untuk terus menggarap captive market.

Yakni, peningkatan manfaat kesejahteraan karyawan di lingkungan PNS, BUMN dan korporasi-korporasi lainnya, serta peluncuran dua produk baru berupa program asuransi jiwa tersebut..

“Kami optimistis ke depan kinerja akan terus meningkat dan nasabah semakin bertambah. Terlebih mengacu pencapaian kinerja kami yang positif setelah 2 tahun resmi beroperasi,” jelas Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono, melalui keterangan pers ke Kompas.com.

Melalui program-program tersebut, perseroan juga berharap dapat lebih memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta.

Saat ini Taspen Life memiliki 7 produk asuransi jiwa kumpulan. Yakni, Taspen Group Endowment, Taspen Group Whole Life, Taspen Group Annuity, Taspen Save, Taspen Credit Life, Taspen Group Term Life dan Taspen Group Personal Accident.

Sebagai tambahan informasi, Taspen Life merupakan anak perusahaan dari PT TASPEN (Persero).

Kepemilikan saham Taspen Life sebesar 99,97% dimiliki oleh PT TASPEN (Persero) sebagai induk perusahaan, dan 0,03% saham milik koperasi karyawan Taspen.

Untuk melayani pesertanya, Taspen Life bekerja sama dengan 53 kantor cabang PT TASPEN (Persero) seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com