Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi AS Picu Penguatan Rupiah

Kompas.com - 04/04/2016, 10:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Data ekonomi dalam negeri berhasil mengangkat nilai tukar rupiah pada akhir pekan lalu. Dengan dukungan inflasi bulan Maret, rupiah akhirnya mengalahkan dollar AS.

Di pasar spot, Jumat (1/4/2016) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,54 persen ke level Rp 13.167 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,57 persen ke level Rp 13.200.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, penguatan rupiah terpengaruh oleh sentimen positif dari data inflasi dalam negeri bulan Maret 2016 yang berada di level 0,19 persen. "Inflasi lebih rendah dari ekspektasi sehingga cukup positif untuk rupiah," paparnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini diharapkan dapat mendorong perekonomian dan membuat angka inflasi semakin rendah. Dengan demikian, ada peluang Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan.

Selanjutnya, pergerakan rupiah pada awal pekan menurut Rully akan terpengaruh oleh data - data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis Jumat malam (1/4/2016).

Diantaranya, data Non-Farm Employment Change bulan Maret yang turun menjadi 215.000 dari sebelumnya 245.000 namun di atas proyeksi sebesar 206.000.

Meski tenaga kerja bertambah, data tingkat pengangguran alias Unemployment Rate naik menjadi 5% dari sebelumnya 4,9 persen. Lalu tingkat gaji atau Average Hourly Earning naik menjadi 0,3 persen dari angka sebelumnya minus 0,1 persen sementara data manufaktur naik menjadi 51,8 persen dari sebelumnya 49,5 persen.

Data-data ekonomi negeri Paman Sam sebenarnya cukup beragam. "Tetapi pelaku pasar sudah mengantisipasi jika The Fed belum akan menaikkan suku bunga kembali," lanjut Rully. Hal ini membawa peluang penguatan rupiah pada awal pekan. (Wuwun Nafsiah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com