Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yen Menguat, Saham Asia Tenggelam

Kompas.com - 05/04/2016, 08:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Saham Asia tercatat mengalami penurunan di Amerika Serikat (AS), seiring penurunan harga minyak mentah. Saham Jepang diperdagangkan paling rendah seiring penguatan Yen dalam 18 bulan.

Produsen energy membuat benchmark saham turun untuk kedua kalinya dalam tiga hari perdagangan, seiring dengan kenaikan yen yang memberatkan eksportir Jepang. Indeks Topix turun di level terendah sejak 24 Februari.

Bursa berjangka AS juga mengalami penurunan, sementara dollar Selandia Baru melemah akibat berkurangnya kepercayaan bisnis, ketika Australia menjaga tingkat rugi dengan kebijakan bank sentral tetap berada pada suku bunga rendah.

Harga tembaga turun, US crude turun ketika Arab Saudi mengatakan tidak akan berkomitmen menahan produksi jika Iran tidak melakukan hal yang sama.

Komitmen federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secara gradual membuat pasar keuangan stabil. Saham global reli dari harga terendah di Februari saat bank sentral di seluruh dunia mendapatkan kepercayaan diri kembali.

Pada saat yang sama, harga minyak kembali turun, dengan kemungkinan disintegrasi antara Arab Saudi dan Rusia terkait pakta penahanan produksi minyak. Harga minyak terkoreksi 7 persen dalam tiga sesi perdagangan.

Perlambatan ekonomi China juga masuk radar, dengan investir di Hong Kong kembali ke pasar dari libur, pada Selasa.

"Ada sedikit risiko yang hadir ketika harga minyak kembali turun dan saham di wilayah negatif," kata Khoon Goh, perencana perdagangan mata uang asing di Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

"Terlihat permintaan euro dan yen berlangsung baik dalam lingkungan yang kurang berisiko. Tidak mengejutkan dengan penurunan harga komoditas, baik Australia dan negeri Kiwi dibawah tekanan," kata dia.

Kompas TV Yuk, Kita "Nyaham"!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com