Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Pertahanan Negara dan Percepatan Desa, Kemendes Libatkan TNI

Kompas.com - 07/04/2016, 18:38 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) berencana mengembangkan desa pertahanan.

Rencananya, kerjasama tersebut akan direalisasikan di 86 desa tertinggal.

"Pola pendekatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) dalam memacu kreatifitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun, sangat sinkron dan selaras dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan mekanisme bottom up. Ini adalah alih kendali pembangunan yang selama ini bersifat top down," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, dalam acara Rakornis TMMD, di Gedung Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Menurut Anwar, secara substansi TMMD tersebut dapat dipandang sebagai thesis keterlibatan TNI dalam membangun pedesaan.

Sedangkan dari sisi formula, TMMD menjadi lompatan metodologi pembangunan yang mengacu pada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor.

"Program ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengabdian demi terwujudnya pertahanan negara di daerah. Juga merupakan upaya TNI untuk melestarikan sejarah terutama nilai kemanunggalan TNI - rakyat," ujarnya.

Ia menjelaskan, kerjasama tersebut dilakukan demi mewujudkan pertahanan negara serta percepatan desa dalam membangun Indonesia.

Berkaitan dengan 86 desa yang menjadi target program TMMD, tersebar di luar pulau Jawa dari Aceh hingga kawasan Indonesia Timur.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Erwin Syafitri mengatakan, rencana kegiatan TMMD tersebut akan berlangsung selama 21 hari sejak tanggal 11 Hingga 31 Mei 2016.

Kegiatan tersebut tersebar di 61 kabupaten/kota, di 62 kecamatan dan 86 desa.

"Personel TNI yang akan dilibatkan sebanyak 9.150 orang," ungkapnya.

"Dari 5.000 desa yang menjadi target untuk kita entaskan dari ketertinggalan, dibandingkan dengan jumlah 86 ini memang sedikit. Tapi kerjasama kita tidak hanya dengan TNI. Masih ada kerjasama dengan lembaga lainnya untuk membantu mengentaskan desa tertinggal," ujar Anwar.

Menurutnya, Kemendesa PDTT tengah berusaha melakukan percepatan pembangunan di desa, agar target mengentaskan 5.000 desa tertinggal dapat terlampau.

Menurutnya, kegiatan TMMD tersebut difokuskan pada dua sasaran, yakni sasaran fisik yakni infrastruktur dan sarana dasar, serta non fisik yakni mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas masyarakat yang berkualitas dan mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com