Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Kiat Berinvestasi pada Reksa Dana Pendapatan Tetap

Kompas.com - 13/04/2016, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Reksa dana pendapatan tetap. Dinamakan demikian, karena berinvestasi pada instrumen obligasi yang memberikan kupon yang tetap.

Apakah pada prakteknya investor menerima pendapatan yang tetap? Apa saja kiat untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap ?

Dalam Bahasa Inggris, reksa dana pendapatan tetap disebut dengan Fixed Income Fund. Kata “pendapatan tetap” seringkali menimbulkan kesalahpahaman terutama bagi investor pemula karena seolah-olah reksa dana ini memberikan pendapatan yang sifatnya tetap.

(Baca: Apakah Reksa Dana Pendapatan Tetap Memberikan “Pendapatan Yang Tetap”?)

Pada prakteknya, ada reksa dana pendapatan tetap yang tidak membagikan dividen kepada pemegang unit penyertaan, tapi ada juga reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kebijakan untuk membagikan dividen secara berkala.

Sebagai contoh, Panin Dana Utama Plus 2 adalah jenis reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kebijakan untuk melakukan reinvestasi kupon yang diterima, sementara Panin Dana Pendapatan Berkala merupakan jenis reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kebijakan membagikan dividen secara bulanan.

Saat ini, dari ratusan produk reksa dana pendapatan tetap yang beredar, yang memiliki kebijakan untuk membagikan dividen bisa dihitung dengan jari.

Kebanyakan dari produk yang ada lebih memilih melakukan reinvestasi dividen untuk memaksimalkan pengembangan hasil investasinya.

Baik yang membagikan dividen ataupun yang melakukan reinvestasi, harga kedua jenis reksa dana pendapatan tetap bisa berfluktuasi, walaupun tidak sebesar fluktuasi pada reksa dana saham.

Dalam konsep perencanaan keuangan, reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor yang memiliki kebutuhan tujuan keuangan antara 1 – 3 tahun. Jangka waktu sendiri bahkan lebih penting daripada profil risiko dalam pemilihan reksa dana.

Sekalipun seorang investor memiliki profil risiko yang agresif, untuk tujuan keuangan jangka pendek sebaiknya tetap memilih reksa dana pendapatan tetap sebagai sarana untuk mencapainya.

Sebab, potensi reksa dana saham untuk mengalami kerugian dalam jangka waktu tersebut lebih besar dibandingkan reksa dana pendapatan tetap sehingga tujuan keuangan bisa tidak tercapai.

Pilih yang melakukan reinvestasi atau membagikan dividen ?

Untuk investor yang memiliki tujuan jangka pendek, yaitu antara 1 – 3 tahun, reksa dana pendapatan tetap yang melakukan reinvestasi bisa menjadi pilihan karena tujuannya memang untuk mengembangkan dana secara optimal dalam periode tersebut.

Sementara untuk reksa dana pendapatan tetap yang membagikan dividen, periode 1 – 3 tahun tidak lagi menjadi perhatian karena reksa dana ini cocok untuk investor tipe konservatif dan pensiunan yang membutuhkan hasil pengembalian secara berkala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com