JAKARTA, KOMPAS.com - Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin (22/4/2016) berhasil ditutup menguat 11 poin ke level 4.914. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, mengakhiri pekan dalam zona positif, IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidatif.
"Penguatan harga komoditas minyak dan harga komoditas batubara turut menopang pergerakan naik IHSG, terlihat dari merangsek naiknya emiten-emiten berbasis komoditas," papar William dalam risetnya, Senin (25/4/2016).
Meski demikian, para investor diminta untuk tetap mewaspadai fluktuatifnya harga komoditas. "Hal ini tetap perlu kita antisipasi, mengingat harga komoditas yang masih cukup fluktuatif, dimana pasokan yang masih berlebih dan persediaan minyak di beberapa negara belum berkurang signifikan," imbuh William.
Disisi lain, mengawali pekan ini IHSG diprediksikan masih akan melanjutkan penguatan, terlihat dari capital inflow yang masih terus berlanjut dibarengi oleh rilis data perekonomian dalam negeri yang menunjukkan kondisi stabil.
Ditambah lagi menjelang dilansirnya paket kebijakan XII, diprediksikan William akan turut mendorong kenaikan IHSG dalam waktu dekat. "Support 4.856 perlu dipertahankan, sedangkan resistance 4.935 perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," pungkasnya.
Adapun beberapa saham yang dapat dijadikan pertimbangan pada perdagangan awal pekan di penghujung Bulan April ini antara lain:
1. Saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
2. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA)
3. Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
4. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
5. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
6. Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
7. Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
8. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
9. Saham PT PP Property Tbk (PPRO)