Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Ritel Al Maya Dubai Incar Produk Pangan Indonesia

Kompas.com - 28/04/2016, 10:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Manisnya produk confectionery atau produk pangan Indonesia terasa hingga ke mancanegara. Perusahaan asal Dubai Al Maya Group menegaskan ketertarikannya terhadap beberapa produk Indonesia, khususnya confectionery.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Gusmalinda Sari yang hadir dalam pertemuan Konsul Jenderal RI di Dubai Arzaf Fachrezy Firman dengan Al Maya Group yang diwakili Group Director Kamal Vachani dan Operation Manager untuk wilayah Asia dan Eropa beserta Fresh Food Division Manager.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Fungsi Ekonomi Temu Alam.

“ITPC Dubai siap mengatur pertemuan antara Al Maya Group dengan perusahaan konsolidator di Indonesia agar ekspor bisa dilakukan dalam satu kontainer (mix consignments),” tegas Gusmalinda dalam pertemuan tersebut yang berlangsung pada 19 April 2016, melalui keterangan pers ke Kompas.com.

Gusmalinda menambahkan, pertemuan tersebut akan diadakan di Indonesia di sela perjalanan bisnis Al Maya Group ke Filipina.

Al Maya Group merupakan perusahaan yang telah 34 tahun berkiprah di dunia bisnis Uni Emirat Arab (UEA) yang mengelola beberapa lini bisnis antara lain, supermarket dan hypermarket; ritel pakaian, toko buku, distributor pakaian dan produk makanan. Al Maya juga mengelola associate untuk spa, restoran, mal, dan importir produk konsumsi.

Jaringan supermarket dan hypermarket-nya tidak hanya di wilayah UEA, tetapi juga di Inggris, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Selain itu, Al Maya Group juga bertindak sebagai distributor produk konsumsi ke jaringan ritel modern lainnya di UEA seperti Carrefour, GEANT, LuLu, dan Spinneys.

Al Maya Group telah melakukan impor dari Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Kebanyakan produk-produk yang diimpor merupakan produk konsumsi, namun tidak terbatas pada produk makanan.

Produk-produk yang diimpor dari Indonesia antara lain pengharum ruangan, permen dan kopi Kopiko, minuman Pocari Sweat, minuman Hydro Coco, dan beberapa produk lainnya. Sedangkan untuk buah-buahan, mayoritas buah yang diimpor dari Indonesia adalah rambutan, manggis, salak, dan kelapa utuh.

Kompas TV Kemendag Gandeng Pemerintah Wakayama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com