Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Targetkan Pertumbuhan Laba Hanya 3 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 29/04/2016, 18:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso menyatakan, BRI menargetkan pertumbuhan laba sebesar 3 persen tahun ini.

Untuk itu, BRI melakukan sejumlah fokus dan langkah guna mencapai target tersebut.

Sunarso mengatakan, saat ini perseroan memfokuskan diri pada upaya-upaya menghimpun dana masyarakat.

Selain itu, BRI juga akan menyiapkan alternatif pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK).

"Jadi saat ini kami fokus ke bagaimana menghimpun dana masyarakat dan menyiapkan alternatif di luar DPK untuk membiayai kredit," kata Sunarso di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Sunarso menyebut, ada tiga komponen utama yang mempengaruhi laba BRI tahun 2016 ini.

Dengan fokus pada tiga komponen itu, maka hingga akhir tahun laba BRI bisa tumbuh pada kisaran 3 persen.

"Harapan kita, 3 komponen utama, yaitu overhead cost, cost of fund, dan risk premium bisa dikendalikan dengan baik. Kita ingin laba kita di akhir tahun tumbuh di kisaran 3 persen," jelasnya.

Pada kuartal I 2016, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 6,14 triliun.

Pencapaian tersebut hanya naik tipis 0,68 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,10 triliun.

Menurut Sunarso, sejak awal tahun 2016 BRI memang tidak menargetkan laba yang terlalu tinggi.

Dengan demikian, perbandingan perolehan laba pada kuartal I 2016 dengan periode sama tahun lalu tidak terlalu mencolok.

"Memang dari awal kita menargetkan pertumbuhan laba tidak terlalu atraktif atau tidak terlalu tinggi. Sehingga, di kuartal I kita tumbuh 0,68 persen," terang Sunarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com