Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RNI Berencana Gandeng Swasta Benahi Pabrik Gula yang Rugi

Kompas.com - 12/05/2016, 17:15 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indah Persero (RNI) berencana bekerja sama dengan pihak swasta untuk membenahi dan memperbaiki Pabrik Gula (PG) yang masih merugi.

Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan saat ini, pabrik gula yang merugi terdapat di daerah Cirebon, di Subang, Tersana baru, dan Sindang laut.

"Khusus untuk Subang memang kami lagi lakukan rencana dengan mitra, mitranya lagi dipilih-pilih. Nah yang daftar ada lima dan rata-rata dari swasta," ujar Didik, usai Operasi Pasar Gula di Pasar Palmerah, Jakarta, Kamis (11/5/2016).

Dia menjelaskan dari lima yang mendaftar itu rata-rata dari perusahaan asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia. Misal dari Malaysia, Australia, dan India yang dijuluki ahli gula.

"Harapannya nanti subang ini kan ada Hak Guna Usaha (HGU), dengan ada kerja sama itu paling tidak akan lebih optimal karena kan lokasinya dengan dekat dengan jakarta," ucapnya.

Untuk Pabrik gula di Tersana Baru dan Sindang Laut pada dasarnya adalah tebu rakyat ,maka yang akan dilakukan antara lain perbaikan di pabrik, dan pembenahan di perkebunan tebu.

Didik juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya bisa memasukkan tebu itu dengan kriteria Manis, Bersih, segar (MBS) yang selama ini selama terabaikan.

Terkait kerugian pabrik gula, ia berharap di 2016 ini bisa turun mencapai Rp 75 miliar-Rp 80 miliar.

"Paling tidak dalam dua tahun (2016-2017) tahun Cirebon bisa untung. Jika gak, rugi kan dampaknya ke masyarakat langsung," tuturnya.

Kompas TV Sembako Mahal, Kementan Gelar Operasi Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com