Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi, Lion Air Alihkan Tanggung Jawab hingga Tidak Pernah Beri "Training" Sopir Bus

Kompas.com - 27/05/2016, 12:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan hasil investigasi terkait insiden salah antar penumpang internasional ke terminal domestik oleh Lion Air di hadapan Komisi V DPR RI.

Dari hasil investigasi terungkap sejumlah fakta dari layanan ground handling Lion Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pertama, penyelenggara jasa layanan penumpang dan bagasi Lion Air telah memindahtangankan tanggung jawab layanan jasa penumpang kepada pihak ketiga.

"Dalam hal ini ke PT Sari Indah, namun tidak melakukan pengawasan dengan baik sehingga terjadi salah prosedur," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Kedua, Lion Air tidak melengkapi sarana telekomunikasi para petugas layanan jasa penumpang dan bagasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sesuai aturan. Selama ini komunikasi sopir bus dengan stasiun informasi hanya telepon tembang atau ponsel.

"Ini berpotensi mengalami gangguan komunikasi atau sinyal, membuat informasi tidak jelas diterima," kata dia.

Ketiga, petugas tidak memberikan briefing kepada para pengemudi bus antar jemput penumpang, termasuk saat terjadi penggantian pengemudi. Selain itu, tidak ada petugas yang memberikan informasi atau mengarahkan penumpang dan pengemudi.

Keempat, self handling Lion Air ternyata tidak pernah memberikan training kepada pengemudi bus antar jemput penumpang. Bahkan, tim investigasi menemukan tidak ada SOP penanganan penumpang menuju bus yang akan mengantar ke terminal bandara.

Kemenhub sendiri sudah memberikan rekomendasi kepada Lion Air untuk memenuhi semua kekurangan yang terungkap dari hasil investigasi. Lion Air diberikan waktu hingga 30 hari ke depan untuk memenuhi syarat itu.

Bila dalam jangka 30 hari syarat tidak dipenuhi, Kemenhub akan langsung mencabut izin ground handling Lion Air.

Kompas TV Penumpang Lion Air Gunakan Maskapai Lain

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com