Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkasa Pura II Butuh Rp 30 Triliun untuk Pengembangan Bandara

Kompas.com - 05/06/2016, 08:02 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura ll (Persero) membutuhkan dana investasi sekitar Rp 30 triliun untuk melakukan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta selama lima tahun ke depan.

Direktur Keuangan Angkasa Pura ll, Andra Y Agussalam, mengatakan, kebutuhan dana tersebut di antaranya untuk membangun terminal kurang lebih Rp 5 triliun, jaringan listrik, air, jalan, kurang lebih Rp 2 triliun.

East cross Rp 2 triliun, runway 3 untuk konstruksi Rp 2 triliun, cargo village dan masih banyak lagi.

"Total investasi lima tahun ke depan sekitar demikian (Rp 30 triliun)," ujar Andra saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2016).

Skema pembiayaan pun mulai ditempuh perseroan. Mulai dari penerbitan surat utang obligasi sampai mengajukan pinjaman dari sejumlah bank BUMN, di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dari total kebutuhan dana sebesar Rp 30 triliun, 85 persennya akan dialokasikan untuk pengembangan bandara Soekarno-Hatta, dan sisanya akan dialokasikan untuk bandara-bandara lain yang dikelola AP II.

"Soekarno-Hatta 85 persen, sisanya 15 persen untuk Bandung, Pontianak, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Kualanamu, Aceh," ujar Andra.

Angkasa Pura ll telah menerbitkan obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun melalui penawaran umum pada Juni 2016.

Obligasi yang diterbitkan perseroan terbagi dalam tiga seri, yaitu seri A bertenor lima tahun dengan bunga kupon 8,50 sampai 8,75 persen, seri B bertenor tujuh tahun dengan bunga kupon 8,75 sampai 9 persen, dan seri C bertenor 10 tahun dengan bunga kupon 9 sampai 9,25 persen.

Kompas TV Pengerjaan Terminal 3 Soetta Terus Dikebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com