Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 10 Persen Nasabah yang Pergi ke Kantor Cabang Bank

Kompas.com - 09/06/2016, 18:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan dalam dunia perbankan berlangsung sangat cepat, termasuk dalam hal teknologi. Akhirnya, nasabah enggan bertransaksi ke kantor cabang bank lantaran memilih untuk bertransaksi lewat layanan internet atau mobile banking yang mudah, cepat, dan dapat dilakukan di mana saja.

Direktur Operasional & Sistem Bank Victoria Rusli menjelaskan, tren ke depan di dunia perbankan adalah pergeseran dari transaksi fisik ke transaksi digital. Perilaku konsumen dalam sektor ritel pun demikian.

"Cara transaksi nasabah saat ini lewat internet dan mobile. Hanya 10 persen nasabah perbankan yang mengunjungi cabang-cabang. 90 persen lewat digital," kata Rusli di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Inilah yang menyebabkan perbankan harus jeli menciptakan produk layanan perbankan digital yang mampu menjawab kebutuhan nasabah.

Namun demikian, yang harus diutamakan adalah keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Fintech

Rusli menyebut, inovasi dalam bentuk layanan digital ini juga merupakan bagian dari Financial Technology atau Fintech.

Ia bilang, perbankan dan Fintech memang sebaiknya berkolaborasi dan tidak mendisrupsi satu sama lain. Pasalnya, perbankan memerlukan Fintech dan begitu pula sebaliknya.

Dengan demikian, Rusli yakin teknologi digital bakal mampu mendorong bisnis perbankan ke depan.

"Data Accenture menunjukkan, kalau perbankan tidak mengimplementasikan Fintech maka akan ada risiko tertinggal, kehilangan 30 persen nasabahnya," terang Rusli.

Kompas TV Maraknya "Fintech" di Indo, Apa Sih Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com