Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Akui MV Viking yang Ditenggelamkan Cemari Pangandaran, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 21/06/2016, 15:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan, pencemaran yang terjadi di laut Pangandaran, Jawa Barat, karena adanya penjarahan bagian-bagian kapal MV Viking yang ditenggelamkan beberapa waktu lalu.

"Soal pencemaran di Pangandaran itu jadi ada penjarahan, ada yang potong pipa oli itu keluar (bersama air balast)," ujar Susi di kantor KKP, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

"Kemarin ombak besar sekali, seluruh pantai kena gelombang yang sangat tinggi. (Ombak) memiringkan kapal Viking sehingga air balast itu tercampur ke air laut,' lanjut menteri yang juga asal Pangandaran tersebut.

Menurut Susi, penjarahan tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya oli, kata dia, masyarakat juga menjarah jaring hingga pipa kapal.

Saat ini, pihak KKP sudah menangani pencemaran tersebut. Diharapkan dalam 4-5 hari ke depan masalah tersebut bisa diselesaikan.

"Dan barangkali ini pengalaman karena kapal besar itu air balast-nya besar jadi memang harus dikosongkan, sama sekali harus dikosongkan," kata Susi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Bramantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, air balast memang biasanya kotor seperti lumpur. Fungsinya agar menjaga posisi kapal tetap pada tempatnya, tidak terombang-ambing oleh ombak.

"Itu bukan solar, tapi air balast, yaitu air penyeimbang kapal," kata Bramantya.

Sebelumnya, sejumlah wisatawan kecewa pantai Pangandaran yang biasanya jernih dan terkenal dengan biota laut yang masih alami harus rusak dengan pencemaran limbah tersebut.

"Ini rugi sekali, air laut yang sangat jernih sampai terlihat terumbu karang dan ikan hiasnya harus tercemar. Sekarang jadi hitam begini tercemar limbah. Saya pikir tak berguna ada kapal dikaramkan di sini kalau tidak dikelola dengan baik. Ini kapal jadi bangkai saja," jelas Otang Surohman (46), warga asal Bandung, di Pantai Pangandaran, Senin (20/6/2016).

Pencemaran air laut itu diduga berasal dari kapal MV Viking yang ditenggelamkan Susi Pudjiastuti beberapa bulan lalu. Para wisatawan pun melakukan posting kondisi Pantai Pasir Putih Pangandaran, Jawa Barat, yang tercemari limbah dari bangkai kapal tersebut ke akun media sosialnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com