Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman "Brexit," Poundsterling Jatuh ke Level Terburuk dalam 31 Tahun

Kompas.com - 24/06/2016, 14:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC News

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang poundsterling melemah secara dramatis sejalan dengan tergiringnya referendum Uni Eropa yang memilih Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Poundsterling pun melemah ke level terendah sejak tahun 1985. Nilai tukar poundsterling sempat menyentuh posisi 1,3305 dollar AS. Penurunan ini menyentuh posisi 10 persen.

Bank sentral Inggris, Bank of England menyatakan bakal terus memantau perkembangan yang ada. Selain itu, Bank of England juga akan mengambil segala langkah yang diperlukan guna mendukung stabilitas moneter.

Sebelum hasil referendum mulai muncul, poundsterling sempat menyentuh posisi 1,50 dollar AS sejalan dengan para trader yang berspekulasi Inggris memilih tetap di Uni Eropa.

Namun, ketika voting Brexit kian menguat khususnya di kawasan timur laut Inggris, nilai tukar poundsterling terhempas ke 1,43 dollar AS. Kemudian, nilai tukar poundsterling terus melemah sejak itu.

Bursa saham Inggris FTSE 100 di London pun diprediksi bakal dibuka melemah sekitar 7 persen. Sementara itu, nilai tukar poundsterling juga melemah terhafap mata uang lain, termasuk melemah ke level 1,2085 per euro.

Harga minyak dunia juga melemah menyusul refrendum tersebut. Harga minyak mentah Brent melemah 5,2 persen atau 2,68 dollar AS menjadi 48,24 dollar AS per barel.

Adapun harga minyak mentah AS turun 5,4 persen atau 2,69 dollar AS menjadi 47,52 dollar AS per barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com