Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Cerai dari Uni Eropa, Dana Rp 28.350 Triliun Kabur dari Pasar Global

Kompas.com - 25/06/2016, 06:42 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat yang memunculkan hasil bahwa Inggris keluar dari Uni Eropa membuat bursa di berbagai negara berguguran.

Mengutip AFP, Sabtu (25/6/2016), setidaknya dana sebesar 2,1 triliun dollar AS (sekitar Rp 28.350 triliun) kabur dari pasar lantaran investor khawatir terhadap hasil tersebut.

Investor lebih memilih instrumen investasi yang dinilai lebih aman seperti emas, mata uang yen Jepang serta obligasi blue chip.

Beberapa bursa utama dunia anjlok, merespon hasil tersebut. Seperti di bursa Tokyo dan Paris, Brexit menyebabkan dua bursa ini longsor hingga 8 persen.

Sementara itu bursa Frankfurt Jerman anjlok hingga 7 persen. Adapun bursa London dan New York melemah lebih dari 3 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.

Bank sentral sejumlah negara mengambil langkah untuk mempertahankan kepercayaan pasar dengan menjanjikan penyuntikan likuiditas untuk mengantisipasi kerugian besar-besaran akibat "Brexit".

Adapun mata uang Inggris, pound sterling melemah hingga 10 persen terhadap dollar AS ke level terendah, sebelum kemudian menguat sedikit. Mata uang euro juga melemah 2,6 persen terhadap dollar AS.

Berkebalikan dengan babak belurnya pasar modal, harga emas justru mencatatkan kenaikan hingga 5 persen dan mata uang yen Jepang melonjak 4,2 persen erhadap dollar AS dan 7 persen terhadap euro.

Adapun mata uang dollar AS diperdagangkan di bawah 100 yen untuk pertama kalinya sejak November 2013.

Berikut bursa-bursa di sejumlah negara yang mengalami penurunan tajam akibat "Brexit"

Indeks Dow Jones, New York (-3,39 persen)
Indeks Nasdaq, New York (-4,12 persen)
Indeks S&P 500, New York (-3,59 persen)
Indeks Nikkei225, Tokyo (-7,92 persen)
Indeks FTSE 100, London (-3,15 persen)
Indeks DAX, Frankfurt (-6,82 persen)
Indeks BEL-20, Brussels (-6,4 persen)
Indeks CAC 40, Paris (-8,04 persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com