Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bisnis Parsel Lebaran Tak Lagi Secantik Penampilannya...

Kompas.com - 29/06/2016, 11:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Parsel merupakan bingkisan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat saat menjelang lebaran. Banyak masyarakat atau perusahaan yang membeli parcel ini untuk diberikan ke sanak saudara ataupun karyawan.

Namun, bisnis parsel kini tidak sebagus dengan tampilannya. Banyak perusahaan dan masyarakat lebih memilih cara praktis untuk memberikan bingkisan selain dengan parsel.

Adi salah satu penjual parsel mengatakan bisnis parcel tidak lagi menjanjikan seperti dahulu. Menurut dia, sekarang ini banyak orang atau perusahaan mengalihkan pemberian bingkisan kepada saudara atau karyawannya dengan voucher belanja.

"Sekarang udah ada model voucher jadi pelanggan kita beralih kesitu, apalagi ada larangan KPK yang nggak boleh kasih parsel ke pejabat," kata Adi, saat diwawancarai Kompas.com, di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Adi menuturkan pendapatannya selama tiga minggu jualan ini hanya Rp 10 juta. Padahal, Adi telah mengeluarkan uang Rp 25 juta untuk modal membeli bahan-bahan untuk parsel.

"Jangankan keuntungan didapat modal aja masih kurang. Apalagi modal itu kita sistem pinjam dengan koperasi," ujar Adi.

Sedangkan, untuk harga parsel yang dijual Adi mematok di kisaran Rp 100.000-500.000 per parsel, tergantung dari besar-kecilnya parsel tersebut.

Parsel yang di jual oleh Adi berbagai macam mulai dari pecah-belah seperti piring dan gelas sampai makanan.

"Kami ini buka hanya saat momen lebaran aja, jadi hari biasa kami nggak buka. Kalau barang-barang yang dijual itu kita pasok dari supermarket untuk makanan. Jadi kami beli di sana, lalu kami susun di sini," ucapnya.

Penjual parsel lain, Nana, menambahkan walaupun tahun ini tidak sebagus tahun kemarin namun setiap hari ada pelanggan yang mau membeli parsel untuk Lebaran.

"Ya parcel ini masih ada peminatnya, ada aja kok yang beli setiap harinya," tuturnya.

Menurut Nana, walaupun belum menguntungkan tapi dirinya akan tetap berdagang. Karena, katanya, berdagang parsel ini merupakan tradisi dari tahun ke tahun.

"Kalau nggak dagang nggak enak, ya pedagang parsel dari mana aja, masalah rezeki yang ada yang urus yang penting dagang. Ada aja peminatnya, setiap hari ada yg beli," pungkas Nana.

Kompas TV Pedagang Parsel Diminta "Gak" Jualan di Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com