Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN X Targetkan Peningkatan Produksi Gula 17 Persen

Kompas.com - 11/07/2016, 18:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Pada 2015, produksi gula PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) hanya sebesar 431.000 ton. Untuk itu, pada tahun ini PTPN X mencoba meningkatkannya menjadi 504.326 ton.

Direktur PTPN X Djoko Santoso mengatakan, bila jumlah tersebut terealisasi di akhir tahun 2016, maka pihaknya akan mengalami peningkatan produksi hingga 17 persen.

Jumlah produksi tersebut merujuk dari total sebelas Pabrik Gula (PG), yang dimiliki perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

"Sejak mulai giling tebu pada awal Juni 2016, kinerja kami sudah on the track. Selain itu, semua indikator kinerja pabrik gula kami masih yang terbaik dari seluruh perusahaan pergulaan di Indonesia, sehingga kami optimistis mencapai target produksi tersebut," ungkap Djoko, melalui siaran pers, Senin (11/7/2016).

Ia pun menyatakan, hingga tanggal 15 Juni 2016, PTPN X sudah memproduksi sebanyak 32 ribu ton gula, dengan tingkat rendemen (kadar gula dalam tebu) mencapai 7,52 persen, atau tertinggi di antara perusahaan pergulaan lain.

Dengan produktivitas lahan yang mencapai 83 ton tebu per hektare, lanjut Djoko, mampu menembus level 80 ton tebu per hektare, dengan produktivitas gula mencapai 4,44 ton gula per hektare, dan merupakan yang tertinggi dibanding perusahaan sejenis lainnya.

"Bagusnya kinerja ini, merupakan buah dari revitalisasi yang kami lakukan secara bertahap sejak 2010. Dan dengan ini, kami optimistis tetap menjadi produsen gula terbesar, sekaligus pionir inovasi di industri gula nasional," tegasnya.

Djoko mengaku, terus melakukan pembenahan baik dari sisi budidaya (on farm) maupun pengolahan (off farm). Seperti dibidang budidaya, PTPN X melakukan fasilitasi mekanisasi pertanian secara bertahap, pembangunan sarana irigasi, dan introduksi bibit unggul.

Selain itu, PTPN X juga melakukan kerjasama dengan PT Telkom, untuk melakukan pemetaan lahan dan pemantapan jumlah bahan baku tebu, melalui foto udara dengan pesawat tanpa awak UAV Fixed Wing.

Hal ini sudah mulai dilakukan secara bertahap, dari lahan yang ada di Jombang, Jawa Timur.

PTPN X memang menjadi pionir pengembangan industri gula berbasis teknologi, dan hasil pemetaan berbasis foto udara disinkronkan dengan program e-farming dan SAP (System Application and Product in Data Processing).

Program ini berkonsep Plantation Management System yang mengintegrasikan kerja mulai penanaman tebu hingga pengolahan di pabrik gula. "Ini juga bentuk pelayanan kami kepada petani," kata Djoko.

Di bidang pengolahan, Djoko menyebut, jika PTPN X terus mendorong modernisasi peralatan penting dalam gilingan, pengolahan, penjernihan, dan juga kristalisasi, untuk mewujudkan otomatisasi dan elektrifikasi.

Tahun ini PTPN X juga berinvestasi Rp44,5 miliar, untuk mengoptimalkan kapasitas giling di PG Ngadiredjo, PG Pesantren Baru, dan PG Watoetoelis.

Investasi ini sifatnya berkelanjutan, untuk terus menyempurnakan revitalisasi yang dilakukan sejak 2010. Hasilnya, sudah terasa satu tahun terakhir ini.

 

"Dan itu sudah diakui, sehingga oleh Kementerian BUMN, PTPN X kerap dijadikan benchmark untuk revitalisasi pabrik gula," pungkasnya.

Kompas TV Harga Gula Naik Rp 5.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com