Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digugat di MK, DPR Khawatir UU Pengampunan Pajak Tak Jalan

Kompas.com - 14/07/2016, 09:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugatan judicial review atau uji materi atas Undang-undang Pengampunan Pajak memunculkan kekhawatiran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kebijakan pengampunan pajak tidak berjalan.

"Ini ada gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Saya khawatir UU Tax Amnesty ini tidak bisa dijalankan," kata pimpinan sidang badan anggaran DPR-RI Jazilul Fawaid, di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta pemerintah untuk menyiapkan pembelaan dalam menghadapi uji materi UU Pengampunan Pajak.

Informasi saja, PKB merupakan satu dari tujuh fraksi di DPR yang mendukung UU Pengampunan Pajak.

Sedangkan tiga fraksi yakni Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan nota keberatan (minderheid nota) dalam pembahasan akhir tingkat II UU Pengampunan Pajak.

"Mohon ini pemerintah siapkan pengacara-pengacara yang hebat dan tangguh," ucap Jazilul.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi mengatakan, sebagai Ketua Panja Tax Amnesty dari unsur pemerintah dirinya bersedia hadir dalam sidang uji materi, jika mendapat panggilan.

Ken juga menyampaikan, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro pun siap hadir jika diundang.

"UU ini tidak untuk kepentingan sekelompok, tapi segenap, seluruh bangsa dan negara. Itu (UU) merupakan keputusan paripurna. Jadi, ya yang tergugat jadinya semua dan banyak," tegas Ken.

Kemarin Selasa (12/7/2016), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan bahwa Presiden meminta agar para menteri membentuk tim untuk menghadapi gugatan judicial review UU Pengampunan Pajak. Leader tim dikabarkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Tadi Presiden minta supaya segera dikoordinasikan, membentuk timnya untuk kalau nanti sudah resmi diundang (MK), supaya kemudian merumuskan pembelaan pendapat kita," kata Darmin. (Baca: Presiden Minta Para Menteri Bentuk Tim Hadapi Gugatan UU Pengampunan Pajak ).

Kompas TV "Tax Amnesty" Sangat Dahsyat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com