Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan "Non-listed" Ingin Manfaatkan Dana Repatriasi? Seperti Ini Caranya..

Kompas.com - 17/07/2016, 08:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain memanfaatkan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang telah dicanangkan pemerintah guna menyerap arus dana masuk dari hasil repatriasi, perusahaan yang tidak terdaftar di bursa (non-listed) pun bisa menyerap dana repatriasi tersebut. 

Caranya, dengan terlebih dahulu mendaftarkan perusahaannya di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Direktur KSEI Syafruddin mengatakan, nantinya setelah didaftarkan di KSEI, saham perusahaan non-listed ini tidak memiliki rekening sana nasabah (RDN). 

Saham perusahaan non-listed ini juga tidak bisa diperdagangkan seperti perusahaan listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). KSEI akan menerbitkan aturan untuk hal tersebut.

"Ini demi menyerap dana repatriasi. Saham itu (perusahaan non-listed) nantinya akan di-lock selama tiga tahun sesuai aturan pemerintah. Tidak boleh diperjualbelikan, tetapi tidak boleh juga lari dari pasar modal," ujar Syafruddin, Sabtu (16/7/2016).

Syafruddin menyebutkan, dana yang masuk nantinya akan dikelola oleh KSEI. Sampai saat ini, menurutnya, sudah banyak perusahaan non-listed yang sudah mendaftar ke KSEI. Meski demikian, dirinya masih enggan menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut.

"Kami belum bisa sebutkan nama perusahaan dan berapa banyak perusahaannya. Pokoknya banyak yang sudah mendaftarkan ke kami," pungkas Syafruddin.

Sebelumnya, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari yang akrab disapa Kiki menjelaskan, KSEI akan membuat RDN khusus bagi dana repatriasi yang akan masuk ke pasar modal.

Kiki memastikan, RDN itu tidak akan membuat dana ke luar negeri lagi karena akan disalurkan ke instrumen obligasi, reksa dana, dan instrumen lainnya.

"Dana itu akan ke-lock, jadi tidak bisa ke mana-mana. Akan tetap di sini, bisa pindah ke obligasi, reksa dana, dan lain-lain," pungkas Kiki.

Kompas TV Bank Tak Mampu Tampung Dana "Mudik"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com