Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Singapura, Tanda Kompetisi Pajak di Regional ASEAN

Kompas.com - 22/07/2016, 17:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Perpajakan dari Universitas Indonesia Danny Darussalam menilai, upaya Singapura menjegal amnesti pajak yang dilakukan Indonesia merupakan hal yang biasa. Sebab sejumlah negara memang melakukan kompetisi pajak dalam rangka menarik investasi asing.

"Apa yang dilakukan Indonesia dengan tax amnesty serta respons Singapura itu hal yang biasa dalam kompetisi pajak antar negara," ujar Darussalam kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Ia menjelaskan, dalam konteks globalisasi, kebijakan pajak disatu negara pasti akan berpengaruh kepada negara tetangga atau negara di kawasan regional.

Selama ini, sejumlah negara jorjoran memberikan pajak yang rendah bahkan hingga nol persen untuk mendulang investasi asing.

"Ini (kompetisi) hal biasa dan tidak perlu satu sama lain saling sewot," kata Darussalam.

Jauh sebelum kasus Indonesia dan Singapura, sejumlah negara ASEAN lainnya juga pernah menunjukan persaingan di sektor pajak.

Misalnya kata dia, kompetisi tax holiday antara Filipina dan Thailand pada 1996. Ada lagi, Filipina dan Vietnam pada 2001 terkait hal yang sama.

"Vietnam menawarkan tax holiday 10 tahun dan direspon oleh Filipina dengan tax holiday 12 tahun," ucap dia.

Sebelumya, bank-bank besar di Singapura menempuh sejumlah cara untuk menahan pulangnya dana WNI ke Indonesia.

Pertama, bank-bank besar di Singapura rela membayar tarif deklarasi sebesar 4 persen WNI yang mengikuti program amnesti pajak. Namun, hal itu akan dilakukan bila WNI tetap memarkir dananya di Negeri Singa tersebut.

Kedua, perbankan Singapura menawarkan imbal hasil atau return deposito yang lebih besar bagi WNI yang tetap memarkir dananya di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com