NEW YORK, KOMPAS.com — Raksasa teknologi Microsoft Corp menyatakan bakal memangkas jumlah pegawai sebanyak 2.850 orang dalam kurun 12 bulan ke depan.
Microsoft berencana memangkas 4.700 atau sekitar 4 persen dari jumlah pegawai yang ada saat ini. Sebagian besar pegawai yang akan dirumahkan berasal dari unit bisnis ponsel pintar alias smartphone.
Dengan demikian, para pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut berasal dari Nokia yang berpusat di Finlandia.
Microsoft mengakuisisi Nokia pada tahun 2014. Aksi korporasi ini dilakukan agar Nokia bisa bersaing dengan raksasa smartphone lainnya, yakni Samsung Electronics dan Apple Inc.
CEO Microsoft Satya Nadella menyatakan, saat ini pihaknya tengah berfokus pada restrukturisasi bisnis ponsel yang tengah berjuang untuk dapat terus bertahan.
Hingga 30 Juni 2016, Microsoft memiliki 114.000 orang pegawai. Pada Mei 2016, Microsoft menyatakan ada 1.850 karyawan yang bakal terdampak rencana tersebut, atau dengan kata lain akan kena PHK.
Microsoft pun sudah siap secara finansial atas rencananya itu. Dikatakan, Microsoft akan membukukan biaya penurunan nilai aset (impairment) dan restrukturisasi sebesar 950 juta dollar AS atau sekitar Rp 12,9 triliun.
Sekitar 200 juta dollar AS (Rp 2,7 triliun) akan digunakan untuk membayar pesangon karyawan.