Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak "Tax Amnesty" Belum Jelas, Pertumbuhan Ekonomi 2016 Tetap Ditargetkan 5,2 Persen

Kompas.com - 05/08/2016, 18:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah tidak akan mengubah target pertumbuhan ekonomi di atas target tetap 5,2 persen seperti dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Darmin mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 telah membaik di level 5,18 persen, masih ada risiko dari program pengampunan pajak (tax amnesty).

"Jadi belum akan direvisi target 5,2 persen itu," kata Darmin kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengatakan, masuknya dana-dana repatriasi akan menambah likuiditas pasar keuangan.

Secara teoretis, sambungnya, likuiditas yang longgar akan mendorong ekonomi berkembang.

"Akan tetapi ya kita tidak tahu dampaknya kepada inflasi. Kita tidak tahu dampaknya terhadap bubble (gelembung) di pasar modal," imbuh Darmin.

"Dengan demikian, tidak mudah memperkirakan pertumbuhan bakal di atas 5,2 persen. Harus dilihat dulu persisnya dampak tax amnesty ini," ucap Darmin.

Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat pagi, melaporkan, ekonomi kuartal II 2016 tumbuh 5,18 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 sebesar 4,91 persen.

Dengan demikian, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I 2015 mencapai 5,04 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com