Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Izin Pembangunan KA Cepat, Menhub Tegaskan Tidak Ada Tekanan

Kompas.com - 08/08/2016, 10:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SIBOLGA, KOMPAS.com - Belum genap dua pekan menjabat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi langsung mengeluarkan kebijakan yang "menggebrak".

Ia memastikan akan mengeluarkan semua izin pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang selama ini tertahan.

Meski terkesan kilat, Budi menegaskan tidak ada tekanan kepadanya, termasuk dari Presiden, untuk mempercepat pengeluaran seluruh izin pembangunan proyek KA senilai 5,1 miliar dollar AS itu. 

"Enggak ada (tekanan) sama sekali," ujar Budi di sela-sela kunjungannya di Sibolga, Minggu (7/8/2016).

Di mata mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu, belum rampungnya proses pembebasan lahan KA cepat tidak seharusnya membuat proyek tersebut tidak berjalan.

Ia menganalogikan proyek KA cepat seperti proyek jalan tol. Meski seluruh pembebasan lahannya tol belum rampung, proyek pembangunan bisa dikerjakan bertahap di lahan yang sudah bebas.

"Kalau enggak gitu, enggak akan simultan. Akan terjadi satu stagnasi," kata Budi.

Sebenarnya ucap ia, skema pemberian izin pembangunan proyek KA cepat sudah disepakti di penghujung periode Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Hanya saja, lantaran perlunya pemantapan, izin pembangunan KA cepat belum bisa keluar.

"Sebenarnya waktu itu akan dikeluarkan pada 18 Juli 2016. Tetapi memang harus diakui banyak diktum-diktum agar izin itu jadi lebih sempurna," kata Budi Karya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah melakukan groundbreaking proyek KA cepat di Bandung pada Januari 2016.

Namun, proyek kerja sama BUMN Indonesia dan China itu mangkrak beberapa bulan lantaran izin pembangunan belum dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan saat itu yakni Ignasius Jonan.

Barulah pada18 Maret 2016, Kemenhub menerbitkan Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Namun izin tersebut hanya izin pembangun 5 km saja. Padahal total panjang proyek senilai 5,1 miliar dollar AS itu mencapai 142 km dari Halim Perdanakusuma Jakarta hingga Tegalluar Bandung.

Kompas TV Apa Tujuan Pembangunan LRT?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com