Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Pemerintah Kurangi Pengangguran di Tahun Depan

Kompas.com - 17/08/2016, 05:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2017 ada di rentang 5,3 persen hingga 5,6 persen. Target ini lebih baik dibanding proyeksi TPT di tahun 2016 yang sebesar 5,7 persen dari jumlah angkatan kerja.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, untuk mencapai target TPT itu, pemerintah akan mengambil kebijakan yang mendorong penciptaan lapangan kerja.

“Pemerintah akan mendorong pembangunan infrastruktur lebih luas, melalui penyediaan anggaran infrastruktur baik melalui APBN maupun infrastruktur yang pembiayaannya melalui BUMN dan swasta. Dalam jangka pendek, program inii akan menciptakan kesempatan kerja, dan dalam jangka menengah dan panjang dapat meningkatkan kapasitas ekonomi,” tutur Bambang di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Selain itu, imbuh Bambang, pemerintah juga akan mendorong investasi khususnya investasi di industri padat karya. Di sisi sumber daya manusia, pemerintah juga akan mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian tertentu sesuai dengan permintaan industri atau investor.

“Salah satu program prioritas 2017 adalah meningkatkan pendidikan vokasi dan keahlian tenaga kerja kepada sekitar 1,1 juta tenaga kerja,” ucap Bambang.

Mantan Menteri Keuangan itu menambahkan, pemerintah akan mempertajam program APBN yang ditujukan langsung untuk menciptakan kesempatan kerja dan peningkatan kapasitas.

Pada 2017, pemerintah mengalokasikan dana desa lebih besar kepada seluruh desa di Indonesia, mencapai Rp 60 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan APBNP 2016 yang hanya Rp 47 triliun.

“Pemanfaatan dana desa ini sebesar-besarnya untuk melayani masyarakat, seperti program pemberdayaan masyarakat dan untuk pembangunan sarana/prasarana di perdesaan. Namun, harus memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan desa dan menggunakan sumber daya lokal agar terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja di desa,” jelas Bambang.

Kompas TV Sejuta Senyum Untuk "Precious One"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com