Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikat Pilot Asing, Maskapai Penerbangan China Tawarkan Gaji Selangit

Kompas.com - 19/08/2016, 05:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com — Maskapai-maskapai penerbangan China harus merekrut hampir 100 orang pilot tiap minggu dalam 20 tahun mendatang guna menjawab permintaan yang melesat pesat.

Menghadapi kurangnya kandidat pilot di dalam negeri, maskapai menawarkan gaji selangit kepada pilot asing berpengalaman.

Mengutip Bloomberg, Kamis (18/8/2016), Giacomo Palombo (32), mantan pilot United Airlines, mengatakan, dirinya tiap minggu diberondongi tawaran untuk menjadi pilot Airbus A320 di China.

Maskapai Qingdao Airlines menawarkan gaji 318.000 dollar AS per tahun atau setara sekitar Rp 4,16 miliar. Sementara itu, Sichuan Airlines yang juga terbang ke Kanada dan Australia menawarkan gaji 302.000 dollar AS per tahun atau setara sekitar Rp 3,95 miliar kepada Palombo.

Keduanya pun menyatakan akan menanggung pajak penghasilan Palombo di China.

"Ketika waktu untuk kembali terbang akhirnya datang, saya tentu akan mengamati maskapai-maskapai China dalam radar saya. Dari sisi finansial sangat menarik," ujar Palombo, yang kini menjadi konsultan di McKinsey & Co.

Menurut data Airbus Group Co, lalu lintas udara China naik hampir empat kali lipat dalam dua dekade mendatang. Ini membuat China sebagai pasar penerbangan tersibuk di dunia.

Dave Ross, CEO Wasinc International, mengatakan, dengan tawaran gaji bersih hampir 26.000 dollar AS per bulan atau setara sekitar Rp 340 juta, para pilot dari negara berkembang termasuk Brasil dan Rusia meningkatkan gaji mereka hingga empat kali lipat di China.

Wasinc adalah perusahaan perekrutan yang memiliki klien hingga selusin maskapai penerbangan China daratan, termasuk Chengdu Airlines, Qingdao Airlines, dan Ruili Airlines.

"Ketika kami bertanya kepada maskapai, 'Berapa orang pilot yang Anda butuhkan?', mereka menjawab, 'Oh, kami bisa mengambil sebanyak-banyak yang Anda bawa. Hampir tidak terbatas'," ungkap Ross.

Dunia penerbangan kini sangat digemari di China, di mana jumlah maskapai meningkat 28 persen menjadi 55 maskapai dalam lima tahun terakhir.

Dengan jumlah penumpang meningkat 11 persen pada tahun 2015, maskapai pun menjadwalkan semakin banyak penerbangan untuk memenuhi permintaan.

Semakin banyaknya jumlah maskapai penerbangan berbiaya rendah mendorong permintaan pesawat jet single-aisle seperti Airbus A320 yang mampu mengangkut 180 orang penumpang.

Semakin banyaknya penerbangan pun akhirnya membuat kebutuhan akan pilot semakin besar pula.

Menurut Liz Loveridge yang bertanggung jawab atas perekrutan untuk China di Rishworth Aviation di Auckland, Selandia Baru, mengatakan, penawaran gaji dengan besaran selangit adalah satu-satunya opsi untuk maskapai baru.

Pasalnya, mereka memiliki tingkat pengenalan merek yang masih minim dan rekam jejak performa yang terbatas. Loveridge menuturkan, maskapai-maskapai penerbangan China menggaji lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan maskapai saingannya yang lain di Asia untuk pilot yang baru direkrut.

"Mereka tidak bisa memikat orang dengan cara lain. Mereka pikir uang adalah satu-satunya jawaban," jelas Loveridge. 

Kompas TV Peluang Pilot Indonesia Pada Kejuaraan Dunia Paralayang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com