Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset PBB, Produksi Pala Dorong Pemulihan Ekonomi Aceh

Kompas.com - 24/08/2016, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber UNCTAD

JAKARTA, KOMPAS.com - United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam studinya menyatakan menggeliatnya perkebunan pala telah menciptakan lapangan kerja serta kesempatan ekonomi di Nanggroe Aceh Darussalam. Ini pun masih membantu konsolidasi perdamaian di sana.

Studi UNCTAD tersebut bertajuk Sustaining Peacebuilding and Post-Conflict Recovery Through BioTrade.

Studi ini mempelajari bagaimana sumber produk lokal bisa membantu meningkatkan kesejahteraan di zona pasca konflik dengan mengambil sampel dari proyek pala yang didirikan UNCTAD/UNDP di Aceh Selatan.

Proyek tersebut mengambil pendekatan berbasis komunitas dan membantu membawa masyarakat menuju ekonomi pasca konflik melalui perkebunan pala. Didirikan pula Koperasi Paka untuk membantu petani dalam mengakses pasar dan kredit.

Mengutip laporan yang dipublikasikan pada laman resmi UNCTAD, Rabu (24/8/2016), pada 2013 silam, Aceh memproduksi 280 ton minyak pala. Ini sama dengan 40 persen dari total produksi dunia.

Dalam proyek itu, UNCTAD memperkenalkan konsep dan metode BioTrade Initiative yang membantu negara berkembang untuk melestarikan biodiversitas alias keanekaragaman hayati sekaligus memperbaiki kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Inisiatif ini mencakup komersialisasi barang dan jasa dari spesies dan ekosistem asli sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

"Penggunaan biodiversitas secara berkesinambungan dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat yang terdampak konflik dan mantan pejuang untuk menemukan kesempatan yang layak secara ekonomi dan ramah lingkungan," jelas Lorena Jaramillo Castro dari unit hubungan ekonomi UNCTAD sekaligus penyusun laporan studi ini.

Castro menambahkan, masyarakat bisa menggunakan biodiversitas di sekitar mereka untuk menciptakan produk dan jasa bernilai tambah. Kemudian, mereka bisa menjual produk tersebut sebagai penghasilan. Sumber: http://unctad.org/en/pages/newsdetails.aspx?OriginalVersionID=1312

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com