Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Uber Dihentikan Sementara di Uni Emirat Arab

Kompas.com - 29/08/2016, 10:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Perusahaan transportasi online Uber dan Careem mengalami nasib kurang baik di uni Emirat Arab. Sejak Sabtu lalu hingga entah sampai kapan, layanan mereka ditahan oleh pemerintah.

Mengutip The National koran di Uni Emirat Arab, hal itu dikatakan oleh nara sumber koran tersebut yang enggan dikutip namanya pada Minggu. Nara sumber mengatakan, 50 pengemudi Uber dan Careem ditahan pihak berwenang.

Sumber di Abu Dhabi yang paham akan situasi ini mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah pengemudi memang ditahan dengan tuduhan pelanggaran terhadap regulasi, tetapi tidak disebutkan pengemudi mana yang ditahan.

"Penghentian layanan ini sifatnya sementara. Kami akan memberikan update terbaru," kata juru bicara Uber di Dubai, via email. Dia tidak menjawab pertanyaan mengenai penahanan pengemudi.

Christian Eid, VP Marketing dan Komunikasi Careem, perusahaan transportasi online di Dubai, mengatakan banyak pengemudi Careem yang di-stop operasionalnya oleh otoritas Abu Dhabi. Kebanyakan karena isu lisensi.

"Pengemudi jadi takut beroperasi di jalan. Hal ini membuat Careem menunda layanannya," kata dia.

Uber dan Careem menolak mengatakan bahwa mereka menunda operasional mereka di negara tetangga Dubai, sebagai hub turis dan komersial untuk Uni Emirat Arab. Negara ini memiliki populasi 2,8 juta sementara Dubai memiliki populasi sekitar 2,5 juta.

Uber merilis layanan di Abu Dhabi sejak 2013 dan menjadikan Timur Tengah serta Afrika Utara sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat. Uber berencana untuk menginvestasikan 250 juta dollar untuk melakukan ekspansi di wilayah ini.

Kompas TV Sopir Taksi Online Tolak Uji KIR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com