Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Mulai Bandingkan Temuan Kelebihan Dana Tunjangan Profesi Guru dengan Kasus Century

Kompas.com - 31/08/2016, 19:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR menanggapi serius temuan kelebihan anggaran tunjangan profesi guru hingga Rp 23,3 triliun di APBN-P 2016. Bahkan, anggota Komisi XI DPR Jonny Plate membanding-bandingkan temuan kelebihan anggaran tunjangan profesi guru dengan kasus Century pada 2008 silam.

"Kalau tahun ini saja Rp 23 triliun lebih dan kemudian tahun sebelumnya dalam jumlah yaang sama, itu serius sekali. (Kasus) Century Rp 5 triliun saja rakyat begitu hebohnya," ujar Johnny saat rapat kerja dengan Menteri Keuangan di Jakarta, Rabu (30/8/2016).

(Baca: Terpidana Kasus Century Ditangkap, Akankah Aset Nasabah Dikembalikan?)

Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem itu menilai temuan Kementerian Keuangan mengindikasikan adanya dana fiktif di APBN-P 2016. Sebab jumlah guru tersertifikasi yang berhak mendapatkan tunjangan profesi tidak sebanyak yang dianggarkan.

Oleh karena itu, Johnny juga menilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk turun tangan melakukan audit ulang anggaran di Kementerian Pendidikan dan kebudayaan hingga 10 tahun ke belakang.

"Kami minta konfirnasi data itu karena Rp 23 triliun itu tidak kecil. Apalagi pemangkasan karena data tidak akurat. Itu berdampak pada kemungkinan ada over budget di APBN," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan dana tunjangan profesi guru sebesar Rp 69,7 triliun dan sudah lolos dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Namun, dalam rapat, Menteri Keuangan Sri Mulyani menemukan bahwa Rp 23,3 triliun merupakan dana yang over budget atau berlebih. Sebab, dana anggaran guru yang tersertifikasi ternyata tidak sebanyak itu.

DPR Lemah

Peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam, justru menilai temuan kelebihan dana sebesar Rp 23,3 triliun mengindikasikan lemahnya DPR dalam memperoleh data dan informasi.

Semestinya, pembahasan anggaran tunjangan guru antara pemerintah dan DPR memiliki basis data yang kuat tentang penerima tunjangan sertifikasi.

"Ini saya kira menjadi hal yang menarik. Kalau ditarik dari tugas dan wewenang DPR, adanya temuan Rp 23,3 triliun tunjangan sertifikasi guru mengindikasikan lemahnya DPR dalam memperoleh data dan informasi," kata Roy akhir pekan lalu.

(Baca: DPR Soroti Kelebihan Anggaran Tunjangan Profesi Guru hingga Rp 23,3 Triliun)

Kompas TV Pemangkasan Anggaran Tekan Pertumbuhan Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com