Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjual Rp 2,58 Triliun, Sukuk Tabungan Seri ST-001 Jangkau Investor Kecil

Kompas.com - 05/09/2016, 11:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukuk Tabungan seri ST-001 sebesar Rp 2,58 triliun.

Penerbitan Sukuk Tabungan seri ST-001 ini berhasil menjangkau 11.338 investor individu di 32 provinsi di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengungkapkan, berdasarkan nominal pembelian, jumlah investor terbanyak berada pada kisaran Rp 2 juta sampai dengan Rp 500 juta, yaitu sebanyak 47 persen dari roral investor.

"Hal ini menandakan bahwa Sukuk Tabungan seri ST-001 mampu menjangkau investor individu kecil sehingga memiliki kualitas keritelan yang baik,” kata Robert di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Selanjutnya, jumlah investor yang melakukan pembelian antara Rp 52 juta sampai dengan Rp 100 juta ada sebanyak 18 persen dari total investor. Jumlah investor yang melakukan pembelian antara Rp 102 juta sampai dengan Rp 500 juta sebanyak 27 persen, dan di atas Rp 500 juta sebanyak 8 persen dari total investor.

Berdasarkan sebaran wilayah, investor terbanyak berasal dari Indonesia Bagian Barat kecuali DKI Jakarta, yaitu sebesar 59 persen.

Investor terbanyak berikutnya, berasal dari DKI Jakarta sebesar 32 peren dari total investor.

Berturut-turut berikutnya, yaitu dari Indonesia bagian tengah sebesar enam persen dan Indonesia bagian timur sebesar 3 persen dari total jumlah investor.

“Namun, dari nominalnya, Indonesia bagian barat, kecuali DKI Jakarta sebesar 47 persen, DKI Jakarta 44 persen, Indonesia bagian tengah 6 persen, dan Indonesia bagian timur 3 persen,” imbuh Robert.

Sukuk Tabungan ini merupakan varian dari Sukuk Ritel yang khusus ditujukan bagi investor individu Warga Negara Indonesia.

Sebagai instrumen investasi, Sukuk Tabungan seri ST-001 ditawarkan dengan minimal pembelian Rp 2 juta, memiliki jangka waktu dua tahun, dan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun memiliki pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption).

Sukuk Tabungan seri ST-001 ditawarkan dari 22 Agustus sampai dengan 2 September. Investor dapat melakukan pemesanan pembelian melalui 26 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah, terdiri dari 20 bank dan enam perusahaan efek.

Instrumen ini memberikan tingkat imbalan 6,9 persen per tahun, yang akan dibayarkan setiap tanggal 7 setiap bulannya. Nilai maksimal early redemption sebesar 50 persen dari kepemilikan investor per agen penjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com