Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Segera Miliki Kantor Perwakilan di Bengkulu

Kompas.com - 19/09/2016, 17:46 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat Provinsi Bengkulu akan memiliki kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuannya, yakni untuk melakukan edukasi terkait investasi pasar modal.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi, Gusti Ngurah Putra Sandiana. "Saat ini masih dalam proses mencari tempat pembuatan gedung," kata Gusti di Bengkulu, Senin (19/9/2016).

Untuk wilayah Sumatera, saat ini terdapat dua provinsi yang belum memiliki kantor BEI perwakilan yakni di Bengkulu dan di Pangkal Pinang. Sejauh ini di Indonesia BEI telah memiliki 20 kantor cabang di berbagai provinsi.

Menurut Gusti, dengan adanya kantor BEI di masing-masing wilayah diharapkan akan meningkatkan animo masyarakat untuk berinvestasi di pasar saham.

Di Bengkulu, animo masyarakat berinvestasi di pasar saham dan bursa efek terbilang rendah. Hingga saat ini baru terdapat 748 rekening efek yang berasal dari Bengkulu. Sedangkan nilai transaksi baru mencapai Rp 25 miliar per bulan.

Sedangkan secara nasional, saat ini baru terdapat 500.000 rekening efek yang aktif berinvestasi di pasar saham. Padahal, jumlah masyarakat Indonesia mencapai 300 juta jiwa.

"Edukasi mengenai pasar saham harus dilakukan terus hingga masyarakat menjadi bersahabat dengan pasar saham," demikian pungkas Gusti.

Kompas TV BEI Torehkan Rekor Perdagangan Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com