Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2016, Utang Luar Negeri RI Naik 6,4 Persen

Kompas.com - 19/09/2016, 18:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) pada Juli 2016 tercatat 324,2 miliar dollar AS.

Posisi ULN ini tumbuh 6,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy). "Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka pendek menurun, sementara ULN jangka panjang meningkat. Berdasarkan kelompok peminjam, ULN sektor publik meningkat, sementara ULN sektor swasta mengalami penurunan," tulis BI dalam pernyataan resminya, Senin (19/9/2016).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN jangka panjang pada akhir Juli 2016 mencapai 283 miliar dollar AS atau 87,3 persen dari total ULN, tumbuh 8 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan Juni 2016 yang sebesar 7,7 persen (yoy).

"Di sisi lain, posisi ULN jangka pendek pada akhir Juli 2016 tercatat sebesar 41,2 miliar dollar AS atau 12,7 persen dari total ULN atau turun 3,6 persen (yoy), lebih dalam dari penurunan Juni 2016 sebesar 3,1 persen (yoy)," jelas bank sentral.

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta.

Pada akhir Juli 2016, posisi ULN sektor swasta mencapai 164,5 miliar dollar AS atau 50,7 persen dari total ULN, sementara ULN sektor publik sebesar 159,7 miliar dollar AS atau 49,3 persen dari total ULN.

ULN sektor swasta masih mengalami penurunan 3,4 persen (yoy) pada Juli 2016 setelah sebelumnya turun 3,1 persen (yoy), sementara ULN sektor publik tumbuh 18,7 persen (yoy) atau meningkat dari 17,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir Juli 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,7 persen.

"Sementara itu, ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mencatat pertumbuhan negatif," tulis BI.

BI memandang perkembangan ULN pada Juli 2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.

"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," ungkap BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com