Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Turunkan Suku Bunga Acuan, IHSG Ditutup Menguat 0,7 Persen

Kompas.com - 22/09/2016, 16:56 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,7 persen pada penutupan perdagangan Kamis (22/9/2016). Dengan demikian, IHSG ditutup naik 37,67 poin ke level 5.380,26.

IHSG ditutup menguat pasca pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI), pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin menjadi 5,0 persen.

IHSG juga menguat setelah sebelumnya, bank sentral AS, Federal Reserve atau Fed, menetapkan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan, Fed Fund rate, pada September ini.

Hari sebelumnya, bank sentral Jepang, Bank of Japan, memutuskan untuk tetap memberlakukan suku bunga negatif.

Sektor perkebunan tertekan dalam hingga 1,46 persen. Sedangkan sektor aneka industri tampil sebagai pendorong bursa dengan kenaikan 2,32 persen. Disusul sektor pertambangan yang menguat 1,3 persen.

Dari 10 indeks sektoral pendukung bursa, hanya sektor perkebunan dan industri dasar saja yang ditutup melemah.

Data RTI menunjukkan, sebanyak 150 saham ditutup menguat, 145 saham ditutup turun dan 88 saham ditutup tetap. Net foreign sell di semua papan perdagangan mencapai Rp 229,5 miliar.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 7,09 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp 7,09 triliun.

Saham ASII tercatat naik 2,63 persen dan jadi pendorong kenaikan sektor aneka industri pada perdagangan hari ini.

Saham pendorong bursa lain yakni BBNI, PWON, BBCA, HMSP, SMGR, GGRM, BSDE, MNCN, INTP, KLBF. Saham pemberat bursa antara lain EXCL, WIKA, ICBP, WSBP, SRIL, LSIP dan CPIN.


Kompas TV IHSG Sentuh 5.000, Dirut BEI Jalan Kaki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com