Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Ambil Alih Bandara Mozes Kilangin dari Freeport

Kompas.com - 23/09/2016, 08:18 WIB

SORONG, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan mengambil alih Bandara Mozes Kilangin Timika dari Freeport Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan pengambilalihan bandara tersebut dijadwalkan bisa dilakukan dalam jangka waktu setahun ke depan.

(Baca: Tingkatkan Konektivitas di Pedalaman, Kemenhub Gagas "Tol Udara")

Dengan dikelolanya Bandara Mozez Kilangin oleh Kementerian Perhubungan, diharapkan bisa semakin memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas itu.

"Selama ini masyarakat memang agak repot karena bandara belum dikelola sendiri oleh pemerintah, melainkan oleh Freeport," ujarnya, Kamis (22/9/2016).

Setelah diambil alih, nantinya bandara tersebut akan dikelola sendiri oleh Kementerian Perhubungan, dan tidak diserahkan kepada pengelola swasta maupun BUMN. Ini karena jumlah penumpang yang dilayani melalui Bandara Moses Kilangin masih di bawah 1 juta orang per tahun.

Bandara yang berada di wilayah Lani Jaya ini memiliki panjang landasan 2.935 meter dan lebar 45 meter dan dioperasikan untuk menunjang kegiatan perusahaan tambang emas Freeport Indonesia.

Kemenhub ingin menjadikan bandara ini sebagai salah satu hub "tol udara" di Papua guna melayani pengiriman logistik ke daerah pedalaman yang hanya dijangkau oleh pesawat udara.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan menginisiasi tol udara untuk meningkatkan konektivitas barang dan orang di kawasan terpencil yang sulit diakses dengan jalur darat dan air. Gagasan tol udara diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan.

Budi Karya Sumadi mengatakan salah satu wilayah yang membutuhkan tol udara adalah Papua.

Dengan kontur geografis yang bergunung-gunung, akan sangat sulit menggerakkan perekonomian di daerah pedalaman jika menggunakan jalur darat.

Kementerian Perhubungan akan menginisiasi tol udara untuk meningkatkan konektivitas barang dan orang di kawasan terpencil yang sulit diakses dengan jalur darat dan air. Gagasan tol udara diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com