Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya "Micromanagement" di Tempat Kerja

Kompas.com - 25/09/2016, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Micromanagement merupakan gaya kepemimpinan yang ditandai dengan adanya pengawasan dan pengarahan berlebihan dari atasan.

Jika Anda adalah seorang atasan, gaya kepemimpinan seperti ini sebaiknya Anda hindari karena dapat berdampak negatif terhadap tim atau anak buah Anda.

Kebanyakan pemimpin yang menerapkan micromanagement umumnya sangat minim dalam hal delegasi. Dia akan selalu mengontrol dan mengatur cara kerja bawahannya.

Tanpa ia sadari, hal tersebut hanya akan membuat bawahan menjadi tertekan dan menghalangi mereka untuk berkembang.

Dari hasil survei terhadap para pekerja di Amerika Serikat, ditemukan bahwa micromanagement lebih banyak membawa dampak negatif, salah satunya menurunkan produktivitas karyawan (55 persen).

Nah, seperti apa persisnya bahaya micromanagement di tempat kerja? Berikut penjelasannya:

•    Meningkatkan stres dalam bekerja

Dipimpin oleh atasan yang ‘over protective’ bisa menimbulkan stres dalam bekerja. Bawahan tidak diberikan kebebasan untuk menyampaikan ide dan pemikirannya, merasa dikendalikan, sehingga ia pun merasa terkekang dan pada akhirnya stres. Demikian pula dengan atasan itu sendiri—ikut merasa stres.

Setiap pemimpin punya tanggung jawab lain yang lebih besar dari sekadar berdiri di samping bawahan, sambil mengawasi dan mengarahkannya tanpa henti. Dengan micromanaging, beban kerja seorang atasan justru makin bertambah sehingga tingkat stresnya pun bertambah.

•    Membunuh potensi karyawan

Seorang micromanager cenderung menutup diri terhadap masukan orang lain—terutama bawahannya. Ia pun biasanya tidak berani melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.

Alhasil, para bawahan jadi kesulitan menunjukkan potensinya sehingga sulit berkembang. Mereka bahkan takut untuk mengambil inisiatif, karena sang atasan tidak membebaskannya.

Jika Anda dihadapkan pada situasi demikian, sebaiknya pertimbangkanlah untuk mulai mencari perusahaan baru di sini. Jangan lama-lama bertahan di lingkungan kerja yang menghambat potensi karyawan. Sebab, masa depan karier Anda yang dipertaruhkan.

•    Menghalangi kesuksesan perusahaan

Pemimpin yang melakukan micromanaging cenderung perfeksionis, namun di saat yang sama ia hanya percaya pada dirinya sendiri. Padahal pada kenyataannya, sempurna menurut dia belum tentu yang terbaik untuk perusahaan.

Justru sangat tidak menutup kemungkinan para bawahan punya ide atau inovasi yang dapat menciptakan kesuksesan besar perusahaan.

Sebuah perusahaan bisa berhasil jika melibatkan seluruh karyawannya. Nah, jika Anda ingin menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan, pilihlah perusahaan yang dapat memberikan kesempatan tersebut.

Kompas TV Efektifkah Gaya Kepemimpinan Ahok? â?? Dua Arah Eps 08 Bagian IV.mp4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com