Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Ketahanan Nasional: Industri Jamu Tradisional adalah Sektor Strategis

Kompas.com - 27/09/2016, 22:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) menilai industri jamu tradisional merupakan salah satu sektor strategis yang harus didorong untuk terus berkembang di Indonesia.

Alasannya, industri jamu tradisional mempunyai nilai ekonomis, mampu menyerap tenaga kerja yang luas dan menopang sektor lainnya, seperti pertanian dan perdagangan.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas), Letjen TNI M Munir yang memimpin rombongan Sekretariat Jenderal (Setjen) Wantannas mengunjungi pabrik jamu PT Sidomuncul di Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (27/9/2016).

"Jamu itu kekayaan bangsa Indonesia, kekayaan leluhur yang turun temurun. PT Sidomuncul ini salah satunya produsennya. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan terus, disaat orang mulai menoleh dan melihat obat-obat yang latar belakangnya herbal," kata Munir.

Wantannas yang merupakan lembaga dibawah presiden, lanjutnya, bertugas merumuskan kebijakan dan strategi dalam rangka ketahanan nasional, perlu untuk mengetahui secara seluk-beluk bisnis sektor jamu ini langsung dari pelakunya.

Dipilihnya PT Sidomuncul tersebut merupakan sampling, disamping dilihat sebagai salah satu produsen jamu terbesar di Indonesia.

Pihaknya melihat, industrialisasi jamu yang saat ini berkembang perlu didorong terus agar lebih berkembang lagi. Sebab sektor ini terbukti memiliki efek domino bagi sektor lainnya, misalnya sektor pertanian.

Produktivitas industri jamu akan berbanding lurus dengan kesejahteraan petani yang menyediakan bahan baku jamu. Selain itu, industri jamu juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

"Kalau ini permintaannya meningkat, tuntutannya menanam bahan baku jamu semakin meningkat, tenaga kerjanya meningkat," ujarnya. 

"Jadi ini sektor ekonomi yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita sudah lama, hanya peluangnya kita semakin besar. Sayang kalau kita tidak dorong, kita harus kembangkan terus."

Selain sektor ekonomi, industrialisasi jamu tradisional yang saat ini berkembang, imbuhnya, juga membantu pemerintah dalam sektor kesehatan.

Jamu secara turun-temurun digunakan oleh nenek moyang kita untuk mengobati berbagai penyakit dan mengembalikan stamina tubuh. Sedangkan salah satu modal pembangunan adalah sumberdaya manusia yang sehat.

"Dari sisi kesehatan, jamu itu kan membuat sehat, mencegah sakit. Padahal kan untuk modal pembangunan, manusianya harus sehat dulu," imbuhnya.

Rombongan Setjen Wantannas diterima oleh Direktur Marketing PT Sidomuncul Irwan Hidayat di pendopo Agrowisata PT Sidomuncul.

Pada kesempatan tersebut Irwan menceritakan kisah perjalanan jamu Sidomuncul mulai dari produksi jamu rumahan hingga bermetamrfosa sebagai industri jamu dan farmasi terkemuka di Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com