Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Mina Padi Indonesia Ditiru Negara Lain

Kompas.com - 28/09/2016, 15:02 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

SOLO, KOMPAS.com – Sistem budidaya padi dan ikan sekaligus dalam satu lahan atau mina padi semakin berkembang di Indonesia.

Salah satu faktornya karena  sistem ini bisa menambah penghasilan petani. Pada saat panen, petani tidak hanya mendapatkan padi, tetapi juga ikan siap jual.

Agar lebih efisien dan menguntungkan, pada 2015, Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan organisasi  pangan dunia FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nation) mengembangkan mina padi pada sistem kluster dengan pola tanam padi jajar legowo.

Sistem ini ternyata bisa menambah penghasilan petani hingga 1.700 dollar atau setara Rp 22 juta (kurs Rp 13.000 per dollar AS) per hektar per musim tanam.

“Manfaat dari inovasi mina padi berbasis kluster antara lain resiko serangan hama sangat rendah,  nol pestisida,  penggunaan pupuk kimia berkurang signifikan, pendapatan yang lebih tinggi,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto saat dihubungi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/9/2016).

Keberhasilan mina padi di Indonesia pun mengundang minat negara lain untuk mencontoh, antara lain stakeholder pertanian dan perikanan dari Laos dan Filipina.

Untuk menularkan ilmu mina padi Indonesia ke negara lain, KKP dan FAO kemudian menggelar lokakarya dan tinjau lapangan mina padi di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 26 – 29 September 2016.

Sumber : Data Statistic of Aquaculture MMAF 2014 Perkembangan lahan mina padi di Indonesia

Potensi besar

Slamet mengatakan, prospek mina padi di Indonesia masih sangat besar. Sebab, dari sekitar 14 juta hektar lahan tanaman padi di Indonesia, yang menggunakan sistem mina padi hanya 142.122 hektar atau hanya sekitar 1 persen.

Padahal, kata Slamet, sistem mina padi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kedaulatan pangan.

Tanaman padi yang dihasilkan pun lebih berkualitas karena mina padi memungkinkan terciptanya pertanian organik yang ramah lingkungan dan produknya lebih sehat untuk dikonsumsi.

Sistem mina padi juga akan meningkatkan produksi ikan yang pada tahun 2016 ditargetkan mencapai 19,5 juta ton.

“Ikan air tawar seperti gurame, nila, lele, dan udang galah, bahkan ikan hias jeni Koi sangat cocok dibudidayakan pada sistem mina padi,” ujar Slamet.

Meningkatnya produksi ikan, kata Slamet pada akhirnya akan mendukung kebutuhan gizi masyarakat.

Slamet menambahkan, karena melibatkan lintas kementerian, program pengembangan mina padi nasional akan nantinya dikoordinir oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Sementara itu, perwakilan FAO Indonesia Mark Smulders mengatakan, sistem mina padi yang dikembangkan di Indonesia terbukti memberi manfaat yang besar, tidak hanya pada petani tetapi juga pengembangan sektor perikanan dan pertanian.  

"FAO juga telah menginformasikan kesuksesan mina padi di Indonesia ke negara-negara lain di kawasan," kata Smulders.

Dok KKP Salah satu sistem mina padi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com