Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTPN Resmi Peroleh Izin sebagai Bank Administrator Rekening Dana Nasabah

Kompas.com - 05/10/2016, 13:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah memperoleh persetujuan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN).

RDN adalah sebuah rekening dana yang dibuka di bank-bank yang menjadi partner kerja sama dari broker atau anggota bursa di mana investor menjadi nasabahnya. RDN merupakan rekening milik investor yang dapat digunakan untuk memonitor penjualan dan pembelian saham di pasar modal.

"BTPN telah memperoleh persetujuan dari KSEI sebagai bank administrator RDN sesuai dengan surat nomor KSEI-7548/DIR/1016 tanggal 3 Oktober 2016," kata Corporate Secretary BTPN, Anika Faisal dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/10/2016).

Menurut Anika, dengan diperolehnya persetujuan tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.

Dengan demikian, BTPN bisa menampung dana repatriasi dari tax amnesty. Sebab saat ini, dari 18 bank yang sudah ditunjuk menampung dana tax amnesty, baru sembilan bank di antaranya sudah mendapatkan izin untuk menerbitkan RDN.

Sekadar informasi, BTPN sebelumnya telah mengajukan diri sebagai bank administrator RDN kepada KSEI bersama dengan Bank Bukopin, Bank Jatim, Panin Bank, PT Bank MNC Internasional Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Saat ini, terdapat sembilan bank yang bertindak sebagai bank administrator RDN, yakni Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Sinarmas, Bank Negara Indonesia, serta Bank Rakyat Indonesia. Dua lainnya adalah bank syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank Centra Asia Syariah.

Kinerja BTPN

Terkait kinerja perseroan, pada semester pertama 2016, pendapatan operasional bersih BTPN mencapai Rp 1,31 triliun. Angka tersebut meningkat 1,95 persen dari periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 1,28 triliun. Kenaikan itu didukung pendapatan bunga yang naik 1,62 persen dari Rp 5,67 triliun menjadi Rp 5,76 triliun.

Selain itu, peningkatan signifikan juga tercatat pada pendapatan syariah dengan kenaikan 46,64 persen dari sebelumnya Rp 699,98 miliar menjadi Rp 1,02 triliun di semester pertama 2016. Beban bunga juga berhasil ditekan 4,84 persen dari sebelumnya Rp 2,52 triliun menjadi Rp 2,39 triliun.

Laba kotor BTPN tercatat masih naik sebesar 2,19 persen dari sebelumnya Rp 1,28 triliun menjadi Rp 1,3 triliun. Alhasil, laba bersih tahun berjalan BTPN meningkat 2,1 persen dari sebelumnya Rp 946,68 miliar menjadi Rp 966,18 miliar.

Kompas TV Laba Bersih BTPN Semester I Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com